Inflasi Indonesia Naik Sepanjang 2017, Tarif Listrik dan Bahan Pangan Disebut Penyumbang Terbesar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2017, inflasi Indonesia mencapai 3,61%.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2017, inflasi Indonesia mencapai 3,61%.
Dilansir Kompas TV pada Rabu (3/1/2018), inflasi tersebut naik dari tahun sebelumnya yang hanya 3,02%.
Penyesuaian tarif listrik menjadi kontributor inflasi yang cukup signifikan pada beberapa bulan pertama.
Sementara itu, secara keseluruhan, tarif listik menyumbang 0,81 persen inflasi tahun lalu.
Baca: Psikolog Polda Metro Jaya Beberkan Arti Senyum Jedun Saat Ditangkap hingga Modus Artis Agar Direhab
Selain itu, permintaan bahan pangan yang meningkat pada hari raya keagamaan dan pergantian tahun ikut menaikkan inflasi.
Di akhir tahun 2017, kenaikan harga sejumlah bahan pokok dirasakan oleh warga Kota Kediri, Jawa Timur.
Hal tersebut membuat inflasi Kota Kediri berada di level 0,4-3 persen.
Baca ini: Mendadak Datangi Kantor DPP PDIP di Jakarta, Ridwal Kamil Disambut Baik Partai
Penguatan inflasi diprediksi masih akan berlangsung hingga awal tahun 2018.
"Di Bulan Desember kita masih disumbang oleh telur ayam emas, daging ayam emas, dan bahan-bahan makanan, sayur-sayuran khususnya. Selain itu, juga ada tarif angkutan antar kota, serta tarif kereta api yang naik karena liburan," ungkap Kasi Statistik Distribusi BPS kota Kediri Adi Wijaya.
BPS menilai, tingkat inflasi yang berada di bawah target RAPBNP 2007 adalah pencapaian yang positif.
Polemik Yerusalem: Ancam Cabut Kesepakatan Obama, Donald Trump Akan Potong Bantuan untuk Palestina
"Inflasi tahun 2017 adalah sebesar 3,61%, angka ini bagus karena berada jauh di bawah target inflasi yang ditargetkan pada RABPNP 2017 yakni sebesar 4,3%," ujar Kepala BPS Suhariyanto.
Kemampuan pemerintah dalam menjaga tingkat inflasi patut diapresiasi.