'Demi Allah, Itu Biadab Sekali' Pengurus Musala Ceritakan Detail Pencurian hingga Pria Dibakar
"Mari saya ceritakan supaya jelas semuanya," ajak Rojali keluar dari musala. Ia secara runut ceritakan peristiwa tersebut.
Editor: Rimawan Prasetiyo
"Pas keluar ya biasa saja, saya tidak memerhatikan betul dia. Hanya lewat saja sudah," tuturnya.
Zainudin, kerabat Rojali tidak lama datang untuk mengecek kesiapan sound system musala yang akan digunakan untuk acara malam itu.
Di situ, Rojali baru sadar ketika satu amplifiernya yang digunakan untuk adzan Ashar sudah lenyap.

"Saya bilang ke mamang saya ada kok tadi. Saya Adzan Ashar kan pakai itu. Saya cek ke dalam, saya baru ingat si MA itu karena hanya dia sendirian yang masuk ke sini terakhir. Saat salat Ashar pun saya hanya berdua sama anak saya," jelas pegawai kantor Minyak Sawit itu.
Bersujud minta maaf
MA dicari oleh sejumlah orang dari Desa Hurip Jaya usai Rojali menceritakan kehilangan amplifier kepada para tetangga sekitar dan anak-anak muda yang ada di sekitar rumahnya.
Mereka semua, kata Rojali, berpencar untuk mencari orang yang membawa sepeda motor berwarna merah dan amplifier di depan joknya.
"Ampli-nya lumayan besar. Jadi saya pikir akan ditaruh di antara jok motor dan setang. Saya mintakan bantuan untuk menemui sepeda motor bebek warna merah," kata dia.
Istri Caisar Posting Foto Test Pack Positif, Netizen Malah Nyinyir
Sekitar 30 menit pencarian, akhirnya, Rojali menemukan MA di tengah jalan.
Saat dipepet, MA seketika tancap gas dan kejar-kejaran berlangsung.
Sekitar 500 meter mengejar, MA kemudian melarikan diri ke kali dekat dengan jalan raya.
Di sana, sudah banyak pemuda yang berteriak "Maling-maling,"
"Saya saat itu juga ikut mengejar. Tapi Demi Allah, Demi Rasulullah, saya tidak meneriaki dia. Justru saya meminta agar dia dilepaskan dan amplifier musala bisa kembali," kata dia dengan suara tegas.
Bogem mentah tidak dapat dihindari, saat MA keluar dari kali dan tersungkur di jalanan.