Top 5 News
Fakta di Balik Selamat Tertangkap Mabuk-mabukan hingga Alasan Hizbut Tahrir 'Dibiarkan' di Inggris!
Peristiwa menarik terjadi sepanjang hari, Sabtu (22/7/2017). Mulai dari fakta Selamat tertangkap mabuk hingga Hizbut Tahrir dibiarkan di Inggris.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Sebagai Presiden Indonesia, Joko Widodo kerap bertemu dengan kepala negara, baik presiden, perdana menteri, maupun raja dari negara lain.
Presiden yang akrab disapa Jokowi itu pun selalu menceritakan kondisi geografis Indonesia kepada setiap kepala negara yang ditemuinya.
Jokowi menceritakan, hal yang paling berkesan ialah ketika ia bercerita mengenai kondisi geografis Indonesia kepada Presiden Afganistan Ashraf Ghani.
Ashraf pun langsung menyatakan kekagumannya lantaran dengan keragaman dan jumlah penduduknya yang mencapai 250 juta orang, Indonesia masih bersatu dalam satu bingkai, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Simak berita selengkapnya di sini!
Afganistan Dulu Mirip Indonesia, Presiden Ashraf Wanti-wanti Hal Ini pada Jokowi
5. Alasan Hizbut Tahrir dilarang di Indonesia namun 'dibiarkan' di Inggris

Sorotan terhadap organisasi Hizbut Tahrir tidak hanya terjadi di Indonesia, yang akhirnya dibubarkan pemerintah karena dianggap tidak sesuai dengan dasar negara Pancasila.
Di sejumlah negara lain, Hizbut Tahrir sebelumnya telah dilarang, seperti yang dilakukan beberapa negara di Timur Tengah.
Di Inggris pernah muncul wacana untuk melarangnya, tapi hingga 2017 keputusan pelarangan atas organisasi ini tak kunjung dikeluarkan secara resmi.
Padahal, sejumlah pihak yakin Hizbut Tahrir "mempromosikan rasisme dan kekerasan", yang dibantah para pengurus atau pegiat Hizbut Tahrir.
Apa alasan Inggris 'membiarkan' Hizbut Tahrir tetap ada di negaranya?
Simak selengkapnya pada berita di bawah ini!
Hizbut Tahrir Dilarang di Indonesia Dibiarkan di Inggris Ternyata Ini Alasannya
(TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)