Ternyata Cara Lumrah Tangani Demam Selama Ini Salah Kaprah hingga Bisa Berakibat Fatal
Ternyata ada beberapa kebiasaan yang lumrah dilakukan masyarakat pada umumnya namun salah kaprah, untuk menangani demam pada seseorang.
Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Apakah kamu mengompres kepala hingga menyelimuti dengan selimut tebal anggota keluarga yang sedang demam?
Jika kamu lakukan hal itu selama ini, maka sudah seharusnya berubah demi kesehatan.
Melansir Intisari.grid.id, ternyata ada beberapa kebiasaan yang lumrah dilakukan masyarakat pada umumnya namun salah kaprah, untuk menangani demam pada seseorang.
Berikut ini tiga hal kesalahan yang kerap terjadi dan dianggap tepat.
Waspada! Jangan Sepelekan Demam saat Hamil!
1. Menyelimuti dengan selimut tebal
Rasa dingin memang biasanya dirasakan oleh orang yang sedang terkena demam, karena suhu tubuh sedang naik mendadak.
Kebanyakan orang akan menggunakan selimut tebal untuk menghangatkan seseorang yang demam itu.
Namun ternyata cara demikian tidak dibenarkan.
Hal ini terjadi karena udara tubuh yang panas malah tidak bisa menguap sehingga suhu akan tambah naik, dan pada anak-anak malah bisa kejang (stuip).
Lalu, bagaimana cara yang benar?
Tindakan yang paling baik adalah menyeka seluruh tubuh penderita dengan kain basah terus-menerus selama 5 - 7 menit.
Dengan menguapnya air dari kulit, tubuh ikut didinginkan sehingga saat itu biasanya suhu tubuh juga mulai turun.
Tidak baik memakai alkohol untuk tujuan itu karena alkohol akan diserap oleh kulit.
Viral! Info Kolang-kaling Bisa Sembuhkan Penyakit Sendi, Inilah Khasiat yang Sebenarnya!
2. Cara mengompres
Melakukan kompres hanya di kepala juga tidak efektif karena kontak permukaan terlalu kecil.
Menurut dr Waldi Nurhamzah dilansir dari laman Intisari.grid.id, lebih baik bila pengompresan dilakukan pada bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah besar, yakni di lipat paha, ketiak atau leher, bukan di dahi seperti terlihat dalam film-film.
Kadang kala mengompres dengan cara ini masih juga belum cukup. Cara paling efektif adalah mengompres seluruh tubuhnya.
Tentu tidak praktis membaluri tubuh dengan air di tempat tidur.
Yang lebih efektif, membawanya ke kamar mandi. Membasuh seseorang yang sedang demam tinggi sama sekali tidak berbahaya, asalkan tidak menggunakan air dingin.
Membasuh dengan air hangat sangat dianjurkan, dan hal ini tidak hanya dilakukan satu dua kali saja, melainkan dapat berkali-kali.
Stop Cium Anak pada Bibir, Ini Bahayanya!
3. Pemberian obat penurun demam untuk anak
Ada berbagai obat penurun demam dengan aneka rasa untuk anak-anak. Jenis pereda demam paling dikenal adalah parasetamol (asetaminofen) dan ibuprofen.
Yang menjadi kesalahan adalah saat pemberian obat berupa sirup perada demam bagi anak dengan berbagai dosis untuk tiap sendok takarnya.
Tidak setiap sendok sirup parasetamol bermerek atau generik mengandung zat aktif yang sama kadarnya.
Sendok yang tersedia dalam kemasan adalah sendok dengan ukuran 5 ml (terkadang juga tersedia ukuran 2,5 ml) – yang sayangnya diterjemahkan begitu saja menjadi sendok teh.
Penerjemahan yang keliru ini membuat masyarakat kemudian mengira bahwa sendok teh di rumah yang ukuran volumnya lebih kecil dari 5 ml, boleh menggantikan sendok takar tersebut.
Jadi sebaiknya tetap gunakan sendok takaran dalam memberikan obat sirup pada anak.
Terlepas dari tiga hal tersebut, tindakan pertama ketika seseorang demam adalah biarkan ia istirahat cukup dan penderita harus diberi minum banyak untuk ikut mendinginkan tubuhnya. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)