Lebih Dalam Tentang Cola, Minuman Lezat yang Memungkinkan Jadi Penyebab Kanker Yana Zein
Diceritakan oleh sopir pribadinya yang bernama Oli, Yana suka mengonsumsi minuman coke atau cola. Lantas minuman itukah yang jadi pemicu kankernya?
Penulis: Maya Nirmala Tyas Lalita
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Meninggalnya artis senior Yana Zein masih meninggalkan banyak cerita.
Tak hanya mengenai kisah pilu sebelum kepergiannya, tetapi ada pelajaran yang dapat dipetik dari Yana.
Mantan pemain sinetron 'Cinta di Langit Taj Mahal' ini mengidap kanker payudara selama satu tahun.
Tak main-main, kanker yang menggerogoti tubuhnya telah mencapai stadium 4.
Demi kesembuhan, keluarga mengirim Yana ke Cina untuk berobat.
Minuman Kegemaran Yana Zein Jadi Penyebab Kanker? Begini Penjelasan Ilmiahnya!
Di sana, Yana menjalani perawatan cryosurgery selama 4 bulan.
Tak disangka-sangka, empat hari setelah kepulangannya dari Cina, Yana yang terlihat sehat dan bugar harus kembali ke rumah sakit karena koma.
Tak lama, Yana pun menutup usianya pada Kamis (1/6/2017) kemarin.
Yana bukanlah satu-satunya penderita kanker di Indonesia.
Lantas dapatkah penyakit itu diperangi?
Pasalnya, penyebab kanker memang beragam.
Asisten Sebut Yana Zein Sengaja Berbohong Demi Anak, Bagaimana Pengakuan Ibundanya?
Menyoroti kanker payudara yang diderita Yana, ternyata ada pengalaman tersendiri yang mungkin menjadi pemicunya.
Diceritakan oleh sopir pribadinya yang bernama Oli, Yana suka mengonsumsi minuman coke atau cola.
Oli pun menduga itu menjadi salah satu penyebab kanker bersarang di tubuh Yana.
"Kalau gejalanya mungkin kebanyakan waktu syuting minum cola.” kata Oli seperti dikutip dari Grid.ID.
“Kalau narkoba saya jamin enggak pernah," lanjutnya.
Sepuluh tahun mengenal Yana, Oli mengatakan, bosnya itu tak mau syuting jika tidak ada cola.
"Kalau syuting harus ada cola, kalau enggak ada cola, dia enggak mau, mungkin itu kali efeknya," jelas Oli.
Melansir dari Grid.ID, minuman cola memang berpotensi kanker.
Dijelaskan oleh para Ilmuwan dari University of Texas MD Anderson Centre, gula yang terkandung dalam cola memicu kanker payudara apabila dikonsumsi berlebih.
Memang belum banyak orang yang tahu bagaimana dan mengapa minuman cola berbahaya bagi tubuh.
Sebagai gambaran, dalam waktu 10 menit dari minum satu botol kaleng 330ml mengandung 10 sendok teh gula akan memukul sistem internal manusia.
Demikian menurut apoteker Niraj yang mengelola sebuah blog bernama The Renegade Apoteker serta menulis untuk Truth Theory.
"Kandungan gula (dalam minuman cola) begitu kuat," katanya.
Semestinya ketika minum cola, Anda akan muntah karena tidak bisa menelan kokas atau padatan karbon yang terkandung dalam minuman tersebut.
Namun, terdapat asam fosfat yang mampu memecah kokas sehingga dapat ditelan.
Menurut Niraj, cola tidak hanya mengandung gula jagung yang tinggi, tetapi juga terdapat kafein dan zat lainnya.
Niraj juga menjelaskan, mengonsumsi bahan-bahan itu dalam jumlah tak terkontrol dapat menyebabkan berbagai penyakit.
"Mengkonsumsi secara teratur bahan-bahan ini dalam jumlah tinggi yang Anda temukan di cola dan makanan olahan lainnya atau minuman, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes dan obesitas," jelasnya.
Lebih lanjut, pada 10 menit pertama saat mengonsumsi cola, Anda akan muntah, tetapi karena terdapat asam fosfat seperti yang dikatakan sebelumnya, maka efek muntah hilang.
Pada 20 menit berikutnya, tubuh berusaha melawan gula berlebih yang masuk.
Pada akhirnya, insulin dalam darah mulai kebal terhadap gula sehingga tidak dapat lagi menjalankan fungsinya, yaitu mensirkulasikan glukosa.
Memasuki menit ke-40, tubuh benar-benar menyerap semua kafein yang terkandung dalam cola.
Efek panjangnya adalah otak akan memblok adenosin yang berkotribusi untuk melawan kantuk.
Hingga pada menit-menit selanjutnya, kandungan cola yang perlahan diserap oleh tubuh dapat melemahkan tulang, kelelahan, sampai menimbulkan rasa haus.
Maka tak heran jika seseorang mudah kecanduan minuman ini.
Tak hanya berpotensi kanker, cola juga menjadi penyebab utama penumpukan lemak di tubuh. (TribunWow.com/Maya Nirmala Tyas Lalita)