Breaking News:

Astaga! Pidato Jokowi di Depan Para Menteri dan Kepala Daerah Ini Bikin Bulu Kuduk Merinding!

Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Presiden Joko Widodo mengungkapkan kemarahannya saat menjawab pertanyaan wartawan terkait pencatutan nama Presiden dalam permintaan saham Freeport di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/12/2015). Presiden menilai bahwa tindakan itu melanggar kepatutan, kepantasan, moralitas dan wibawa negara. 

"Saya yakin hasilnya akan nampak. Tapi ya kalau mengulang-ulang, rutinitas saja, hasilnya? Ya lupakan saja," ujar Jokowi.

Saat Jokowi menyampaikan pidatonya tersebut, tampak beberapa menteri kabinet kerja dan para kepala daerah yang hadir menyimak apa yang disampaikan oleh Presiden.

Jokowi Singgung Soal Pemanfaatan Teknologi

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menceritakan mengenai efektifitasnya transaksi di Tiongkok yang serba menggunakan telepon genggam.

"Coba lihat Alibaba. Yang sudah mengeluarkan, sekarang sudah berjalan di China Ali T. Kalau ke China bayar cash ditertawakan. Pakai credit card saja sudah diketawain. Kalau masuk mall ditanya, credit or mobile. Jadi pakai HP. Tentunya diminta akun di perbankan kita, langsung ketarik berapa juta belanja kita," ujar Presiden Jokowi.

Jokowi mengingatkan supaya perkembangan teknologi tersebut haruslah diikuti oleh Indonesia.

Himpunan Ratna Busana Surakarta, Inspirasi Bangsa Lestarikan Busana Nusantara

"Ini kecepatan perubahan yang harus kita ikuti. Kalau masih berputar dengan rutinitas, berputar mengulang-ngulang, sampai kapan kita akan bicara Tesla, Ali T. Kapan kita mau kesana. Ikutilah hal seperti ini," kata Jokowi.

Jokowi juga menegaskan soal ketatnya persaingan antarnegara akibat globalisasi.

Hal tersebut berdampak pada investor yang semakin detail memilih negera yang tepat untuk berinvestasi.

"Sengitnya persaingan antarnegara akibat globalisasi dan teknologi betul-betul kelihatan. Globalisasi berarti investor sekarang punya banyak pilihan. Dia enggak suka masuk Indonesia, masuk Myanmar ada, Thailand ada, Malaysia saja. Dalam satu dua detik pindah ke negara lain karena pelayanan dan kepastian hukum kita yang berubah. Ini yang harus diubah kalau tidak ingin ditinggal negara lain," ucap Jokowi. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2/2
Tags:
Presiden Joko Widodo (Jokowi)TiongkokJakarta Selatan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved