Pembantaian Keji di Medan
Pesan Polisi untuk Tersangka Pembantai Satu Keluarga di Medan Bikin 'Merinding'
Pesan ini telah dikirimkan ke Mabes Polri untuk diteruskan ke seluruh jajaran kepolisian di seluruh Indonesia.
Editor: Rimawan Prasetiyo
Ia kabur gunakan mobil pikap hitam ke arah Perbaungan.
Namun, tidak satu pun warga mengetahui keberadaannya.
"Pada saat polisi datang pada Minggu (9/4) malam ke rumah Andi Lala dia sudah kabur. Ketika polisi datang istrinya juga enggak ada rumah, entah kemana kami tidak tahu," ujarnya.
Petugas kepolisian membawa Hasan Guk, ayah kandung Andi Lala ke Polda Sumut.
Tidak hanya itu, polisi juga membawa Tini, kakak ipar Andi Lala untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
Tidak hanya itu, polisi juga membawa Riki, teman Andi Lala, yang diketahui warga Gang Masjid Lubukpakam.
Warga mengenal Andi Lala berteman akrab dekat dengan Riki.
"Riki dan Andi Lala merupakan teman kompak. Mereka sering kerja sama sebagai panitia balap sepeda di berbagai daerah. Bahkan selalu bersama-sama keluar kampung," katanya.
Sedangkan, Rohaya, warga sekitar menambahkan, Reni Safitri dikenal sebagai perempuan yang taat beribadah.
Apalagi, selalu gunakan terudung saat beraktivitas keluar rumah.
"Kalau Reni itu baik kali, taat beribadah, dan sebagai bendahara pengajian di kampung. Dipukuli suaminya juga sabar, diam aja tidak melawan," ujarnya.
Sebagai bendahara pengajian di kampung, lanjutnya, Reni selalu meminta uang bila ada warga yang kemalangan.
Dan memegang uang iuran pengajian di kampung.
Reni juga dikenal sebagai sosok warga yang pendiam.
Artinya, tidak banyak cerita tentang masalah keluarga ataupun permasalahan lain kepada teman dekat.