Fakta Penyakit hingga Kepulangan Renita Sukardi dan Kepolosan Putra Tunggalnya yang Bikin Nangis
Dihimpun Tribunwow.com, berikut ini fakta-fakta tentang kabar duka kepulangan Renita Sukardi.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Renita tampaknya sudah memiliki firasat tentang kepulangannya.
Ia pun sempat berpesan pada sang suami untuk menjaga anak mereka.
"Pesan, dia cuma nitip anak tolong dirawat," ujar Andi seperi dikutip dari GRID.ID.
"Sebenarnya dia punya harapan kalau sehat dia mau umrah sama saya dan anak tapi nggak kesampean," tutup Andi Hilmi.
7. Kepolosan sang anak semata wayang
Renita pergi meninggalkan seorang suami dan anak.
Al Mukhti, anak semata wayang Renita masih berusia enam tahun.
Hingga saat ini keluarga belum memberikan penjelasan soal kepergian sang bunda untuk selama-lamanya.
Di sisi lain, kepolosan Al Mukhti pun membuat semua orang yang melihatnya larut dalam haru.
Bagaimana tidak, bocah laki-laki ini belum paham apa yang terjadi di rumahnya saat dipenuhi pelayat.
"Ini ada apa, kok ramai ya," ceplos anak Renita Sukardi kepada kerabat yang berdatangan ke rumahnya di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Melihat hal ini, sang kakek, Sukardi, bahkan tak bisa berkata apa-apa.
"Belum tahu, justru dia tanya ada apa opa, saya belum berani ngomong. Pagi sama saya, tiap hari sama saya, karena ibunya dan ayahnya di rumah sakit, dia sama saya," ungkap Sukardi.
Saat upacara pemakaman sang bunda, Al Mukhti juga terlihat tak berduka lantaran tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Ia tampak ceria ketika berkesempatan turut menaburkan bunga dan air mawar ke atas makam Renita Sukardi.
"Wuhuu... Lagi, lagi," ucap Al Mukhti girang di sela kesibukannya menabur bunga.
8. Renita bagi-bagi koleksi tas dan sepatu
Saat masih berjuang melawan kanker, Renita pun sadar bahwa harta yang ia kumpulkan semasa hidup tak akan bisa dibawa mati.
Ia memutuskan untuk membagi-bagikan koleksi tas dan sepatunya.
"Dia (Renita Sukardi) kan kolektor tas dan sepatu. Waktu sakit kemarin, sekitar Januari, dia bilang, 'Gue baru sadar, cari beginian itu nggak dibawa mati.'"
"Akhirnya, dibagi-bagiin. Mau tas, ambil. Sepatu, ambil. Dia merasa nggak akan dipakai lagi. Ya, ada, teman, saudara yang minta," tutur Hilmi.
Ia juga telah lama ikhlas dengan kondisinya yang sewaktu-waktu berpeluang dipanggil Allah.

"Dia (Renita) udah lama (ikhlas) dengan kondisinya. Sejak kami treatment di RSCM, sudah dibilang stadium seperti apa, akan seperti apa, dokter bilang semua dari hati ke hati. Dia bilang, ikhlas, kapan aja dipanggil, dia ikhlas," ujar Hilmi. (Tribunwow.com/Dhika Intan)