Ada Sosok Saridjah Niung di Google Doodle, Siapakah Dia?
Google kembali merayakan hari besar tokoh terkenal Indonesia, Saridjah Niung yang berulang tahun ke-109 tahun, Minggu (26/3/2017).
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Tinwarotul Fatonah
JF Kramer kemudian juga menjadi ayah angkat dari Ibu Soed yang mengajarinya seni suara, seni musik, dan menggesek biola.
Setelahnya ia melanjutkan sekolahnya di Hoogere Kweek School (HKS) Bandung untuk memperdalam ilmunya di bidang seni suara dan musik.

Setelah menamatkan pendidikan di Hoogere Kweek School-Bandung, Ibu Soed kemudian menjadi guru musik di HIS Petojo, HIS Jalan Kartini, dan HIS Arjuna yang masih menggunakan Bahasa Belanda (1925-1941).
Ia prihatin melihat anak-anak Indonesia yang tampak kurang gembira saat itu.
Hal ini membuat Ibu Soed berpikir untuk menyenangkan mereka dengan bernyanyi lagu ceria.
Baca: Lagu Bagimu Negeri yang Mendadak Musyrik Setelah 75 Tahun
Didorong rasa patriotisnya, Ibu Soed ingin mengajar mereka untuk menyanyi dalam Bahasa Indonesia.
Dari sinilah Ibu Soed mulai menciptakan lagu-lagu yang bersifat ceria dan patriotik untuk anak-anak Indonesia.
Banyak lagu Ibu Soed yang menjadi lagu populer abadi, beberapa antara lain: Hai Becak, Burung Kutilang, dan Kupu-kupu.
Ketika genting rumah sewaannya di Jalan Kramat, Jakarta, bocor, ia membuat lagu Tik Tik Bunyi Hujan.
Lagu wajib nasional yang dia ciptakan adalah Berkibarlah Benderaku dan Tanah Airku.
Lagu-lagunya yang lain banyak yang juga telah menjadi populer, seperti Nenek Moyang, Lagu Gembira, Kereta Apiku, Lagu Bermain, Menanam Jagung, Pergi Belajar, dan Himne Kemerdekaan.
Ibu Soed selalu menciptakan lagu khusus untuk anak-anak.
Ia memperkirakan telah menciptakan lebih dari 200 lagu, walau hanya separuh yang bisa terselamatkan dan bertahan sampai sekarang.
Jauh sebelum meninggal, Ibu Soed sempat mengungkapkan perasaannya yang menyayangkan bahwa lagu anak-anak sekarang telah menjadi serba komersil.