Telepon Dedi pada sang Bunda Sebelum Tewas Tertembak Pistol Anggota Brimob
Erni, kakak kandung Dedi korban penembakan oleh oknum polisi berinisial BM (24) oleh Kompas TV mengungkap beberapa fakta baru yang mengejutkan.
Penulis: Rimawan Prasetiyo
Editor: Rimawan Prasetiyo
TRIBUNWOW.COM, SURABAYA - Tewasnya Dedi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Melalui siaran langsung wawancara Erni, kakak kandung Dedi korban penembakan oleh oknum polisi berinisial BM (24) oleh Kompas TV mengungkap beberapa fakta baru yang mengejutkan.
Ternyata Dedi dua bulan lagi akan diwisuda.
Proses skripsi sudah selesai dan menurut Erni tinggal administrasi terkait wisuda sarjana.
Baca: Emosi Sesaat dan Gelap Mata, Pistol Meletus di Kepala Mahasiswa Satu Nyawa Melayang Sia-sia
Keinginan Dedi menjadi guru pupus setelah timah panas menembus muka di area rahang dan tembus di kepala korban.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh presenter Aiman Witjaksono melalui aplikasi Skype pada Senin (13/3/2017) lalu, Erni dengan menahan tangis menjawab pertanyaan-pertanyaan Aiman.
Erni secara rinci tak mengetahui bagaimana kronologi peristiwa sesungguhnya, namun berdasarkan keterangan yang didapatkan keluarga malam itu Dedi berboncengan dengan seorang anggota polisi teman Dedi yang bernama Raman.
Malam itu pergi tujuannya untuk mencari makan.
Nahas saat itu bersenggolan dengan sebuah mobil sedan merek Honda Jazz.
Menurut Erni Dedi berupaya melerai perkelahian antara dua polisi yakni BM dan Raman namun nahas dedi tertembak dan tewas di tempat.
Baca: 4 Fakta dari Brimob yang Tembak Mahasiswa Unmuh Jember Hingga Tewas
"Sangat berharap pelaku diproses secara hukum dan minimal dihukum mati (sambil menahan tangis). Keluarga belum memaafkan pelaku," ujar Erni pada wawancara tersebut.
Dedi merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, sebelum meninggal Dedi sempat telepon sang bunda dan ngobrol terkait rencana wisuda yang akan segera digelar.
Penembakan terkuak