Nama Tommy Soeharto Muncul Lagi, Masih Ingat Deretan Pewaris Keluarga Cendana?
Berikut kami ingatkan kembali kenangan tentang anggota Keluarga Cendana ini. Simak selengkapnya!
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Mohamad Yoenus
Pada Juli 2005 Titik sebagai komisaris utama PT Abhitama membeli saham kepemilikan PT Surya Citra Media Tbk sebesar 25 persen dari Henry Pribadi, yang setara dengan 473.437.500 saham (harga per saham Rp 1.225).
Majalah Time pernah menurunkan laporan kekayaan keluarga Cendana dengan judul Suharto Inc yang berujung ke meja hijau.
Disebutkan Titiek adalah penyuka merek kelas tinggi seperti Harry Winston, Bulgari dan Cartier.
Titiek juga dikenal sebagai pengagum para bintang film.
Ketika Steven Seagal ke Bali dalam rangka peresmian Planet Hollywood pada 1994 lalu, misalnya, Titiek dikabarkan berdansa dengan bintang laga itu.

5. Hutomo Mandala Putra
Anak kelima Soeharto-Siti Hartinah, yang lebih dikenal Tommy Soeharto, paling populer dibanding dua saudara laki-lakinya yang lain, Sigit Hardjojudanto dan Bambang Trihadmojo.
Alasannya karena kedekatan Tommy dengan banyak perempuan cantik.
Menikah dengan Raden Ajeng Ardhia Pramesti Regita Cahyani (Tata), 30 April 1997.
Pernikahan tersebut dikarunia dua anak, yaitu Darma Mangkuluhur dan Radhiana Gayanti.
Selain itu, Tommy dikabarnya punya dua anak dari dua perempuan berbeda di luar pernikahan resminya.
Satu anak perempuan dari Sandy Harun (mantan peragawati) dan satu anak laki-laki, Alif, dari Lani Banjaranti.
Ia harus menjalani hukuman penjara dari 2002-2006 atas vonis bersalah kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita (26 Juli 2001), kepemilikan senjata api dan amunisi ilegal, dan melarikan diri setelah vonis bersalah atas kasus tukar guling PT Goro Batara Sakti yang melibatkannya.
Ia dibebaskan bersyarat pada 30 Oktober 2006 di bawah pengawasan dan pembinaan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Salemba hingga masa hukumannya berakhir Oktober 2008.
Pernikahannya dengan Tata resmi berakhir pada September 2006 dan terbelit kasus perebutan hak asuh anak dan kesulitannya menemui kedua anaknya yang kini tinggal di Singapura bersama mantan istrinya.
Kritik tajam padanya mencapai puncak atas sepak terjangnya di dunia bisnis, ketika ia mendapat fasilitas khusus untuk mengembangkan mobil nasional Timor lewat PT Timor Putra Nasional berbekal Inpres Nomor 2 tahun 1996 yang ditandatangani sang ayah, yang membuat bisnisnya bebas pajak.
Belum lagi aksi monopoli perdagangan dan pendistribusian cengkeh dari petani ke pabrik rokok melalui Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC).
Bisnis ini kemudian dibubarkan atas desakan IMF. Hamparan gerak usaha bisnis Tommy berkibar dengan bendera Grup Humpuss mulai sektor transportasi, perdagangan, konstruksi, properti, keuangan, dan otomotif.

6. Siti Hutami Endang Adiningsih
Dikenal dengan panggilan Mamiek Soeharto, anak bungsu yang lahir 23 Agustus 1964 silam.
Mamiek menikah dengan seorang insinyur bernama Pratikno Singgih di tahun 1990.
Pernikahannya dikaruniai seorang anak bernama Wiratama Hadi Ramanto (Wira). Mamiek dan Pratikno akhirnya bercerai, jauh sebelum Wira sukses menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) pada 17 Agustus 2007 lalu, di Hari Ulang Tahun ke-62 RI di Istana Merdeka.
Pada 16 Agustus 2001, Mamiek terpaksa menjalani pemeriksaan Polda Metro Jaya berkaitan kasus penemuan senjata api Tommy Soeharto dan kepemilikan brankas di apartemen Cemara, Menteng, Jakarta Pusat bersama kakaknya, Siti Hediati alias Titik.
Dibanding kerajaan bisnis kakak-kakaknya, Mamiek terjun sangat terlambat.
Bisnis yang ia miliki sekarang 'hanyalah' taman buah Mekar Sari seluas 3.000 hektar di Cileungsi, Bogor.
Tujuan awalnya untuk pembuatan taman rekreasi dan mempromosikan riset mengenai botani di tahun 1995.
Dengan Grup Manggala Kridha Yudha, putri bungsu Soeharto berusia 34 tahun ini memiliki bidang usaha perkebunan, transportasi, pergudangan, dan pariwisata.
Diperkirakan jumlah kekayaan insinyur pertanian tamatan IPB ini mencapai lebih dari Rp 100 miliar.(Wikipedia/TribunWow.com, Natalia Bulan Retno Palupi)