Nama Tommy Soeharto Muncul Lagi, Masih Ingat Deretan Pewaris Keluarga Cendana?
Berikut kami ingatkan kembali kenangan tentang anggota Keluarga Cendana ini. Simak selengkapnya!
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Nama Hutomo Putra Mandala atau yang lebih dikenal Tommy Soeharto kembali muncul ke permukaan baru-baru ini.
Kabar mengenai pengusungan dirinya sebagai Calon Presiden Indonesia 2019 membuatnya kembali menjadi perhatian publik.
Hal tersebut membuat publik kembali mengingat perihal Keluarga Cendana, keluarga Presiden kedua Indonesia, Soeharto yang berjaya pada masa Orde Baru.
Masih ingat dengan silsilah keluarga ini selain Tommy Soeharto?
Tonton juga:
Berikut kami ingatkan kembali kenangan tentang anggota Keluarga Cendana ini. Simak selengkapnya!
Soeharto menikah dengan Raden Ayu Siti Hartinah yang kemudian dikenal dengan Tien Soeharto, anak dari Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Soemoharyomo.
Soemoharyomo merupakan seorang Wedana di Solo.

Pernikahan Soeharto dan Siti Hartinah dilaksanakan pada 26 Desember 1947 di Solo.
Saat itu Soeharto berusia 26 tahun, dan Tien Soeharto berusia 24 tahun.
Pasangan ini dikaruniai enam putra-putri, berikut daftarnya:

1. Siti Hardiyanti Hastuti (Tutut)
Lebih dikenal dengan panggilan Mbak Tutut, putri pertama Mantan Presiden Soeharto ini lahir pada 23 Januari 1949.
Tutut Soeharto pernah menjadi Pelaksana Tugas Ibu Negara Republik Indonesia setelah ibundanya, Tien Soeharto meninggal dunia pada 28 April 1996.
Ia juga pernah menjadi Menteri Sosial Republik Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII.
Tutut menikah dengan Indra Rukmana dan dikarunia tiga anak, yaitu Dandy Nugroho Hendro Maryanto (Dandy), Danty Indriastuti Purnamasari (Danty), dan Danny Bimo Hendri Utomo (Danny).
Cara berpakaiannya yang tetap sama dari dulu seolah menjadi ciri khas Tutut.
Kerudung yang disampirkan di kepala dipadupadankan busana muslim bermotif.
Tahun 1983 ia mendirikan Citra Lamtoro Gung Persada, yang bergerak di banyak bidang seperti telekomunikasi, infrastruktur, agrobisnis, kertas, dan pulp.
Grup ini terkenal berkat penggarapan konstruksi jalan tol.
Pada tahun 2010, Tutut sempat menggunggat atas kepemilikan saham MNCTV seiring dengan pengalihan stasiun televisi TPI ke MNCTV.
MNC dituding telah mengambil alih kepemilikan saham Tutut di PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia yang dimiliki secara sepihak.
23 Agustus 2010, Tutut kalah di pengadilan. 20 Oktober 2010, Tutut kembali mengancam pidana kelompok MNC atas perubahan MNCTV.
Alhasil pada 14 April 2011, Tutut memenangkan gugatan di PN Jakarta Pusat terhadap kelompok MNC atas perubahan nama MNCTV menjadi TPI.

2. Sigit Harjojudanto
Sigit Harjojudanto merupakan anak kedua dari Soeharto yang lahir di Solo, 1 Mei 1951.
Ia adalah seorang pengusaha nasional sekaligus tokoh olahraga pendiri klub sepak bola Arseto Solo pada tahun 1978.
Ia menikah dengan Elsje Anneke Ratnawati dan dikaruniai tiga anak. Yaitu Ari Sigit, Aryo Seto, dan Eno Sigit.
Sigit merupakan penggemar olahraga, terutama sepakbola dan bola basket. Karena kecintaannya pada sepakbola, ia pun mendirikan Arseto, yang mengambil dari nama anaknya, Ario dan Seto.
Ia pun pernah menjabat sebagai Ketua Klub Arseto, Kepala Project Officer PSSI, Ketua Harian Galatama PSSI, Ketua I PB PSSI, Kepala Proyek PSSI Garuda, Kepala Proyek PSSI Yunior dan Pembina Olahraga Terbaik tahun 1983.
Di masa mudanya Sigit terkenal gemar berjudi. Di mana kebiasaannya ini memunculkan lotere SDSB yang cukup kontroversial tahun 1990-an.
Meski awalnya didesain untuk membiayai olahraga, namun lotere ini dihentikan tahun 1993 karena dinilai sama dengan berjudi.

3. Bambang Trihatmojo
Putra Mantan Presiden Soeharto yang ketiga ini lahir di Solo, 23 Juli 1953. Seorang pengusaha nasional pendiri PT. Global Mediacom Tbk.
Sosoknya dikenal kontroversial dari segi bisnis yang dinilai meroket karena posisi ayahnya sebagai Presiden RI.
Keahliannya dalam berbisnis tak bisa diragukan lagi. Ia pebisnis yang memiliki perusahaan yang menggurita di berbagai bidang.
Pada tahun 1998 kekayaannya dilaporkan sekitar 3,5 Dollar Amerika. Ia menikah dengan Halimah Agustina Kamil pada 24 Oktober 1984, dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Gendis Siti Hatmanti, Panji Adhikumoro, dan Bambang Aditya Trihatmanto.
Pada 21 Mei 2007, ia menggunggat cerai istri pertamanya di Pengadilan Agama, Jakarta Pusat.
Kemudian ia menikalh lagi dengan penyanyi Mayangsari yang kemudian memiliki seorang pputri yaitu Kirania Siti Hartina Trihatmodjo.
Pernikahannya dengan Mayangsarai menjadikan figurnya paling dibicarakan di infotainment karena kasus perceraian dan pernikahannya dengan Mayangsari yang penuh dengan kontroversi.

4. Siti Hediati Hariyadi
Lahir di Semarang, 14 April 1959 yang merupakan anak keempat dari enam bersaudara saat Soeharto, sang ayah menjabat sebagai Panglima TT-IV/ Diponegoro
Titik menikah dengan Prabowo Subianto, Mei 1983 silam. Sosok ini lebih dikenal dengan panggilan Titik Soeharto.
Pernikahan tersebut dikaruniai satu orang putra, yaitu Didiet Prabowo.
Prabowo dianggap sebagai 'pengkhianat' karena turut mendukung mundurnya Soeharto yang memengaruhi hubungannya dengan Titik, istrinya saat itu. Tidak diketahui pasti kapan mereka bercerai.
Pada November 2001, penyidik Mabes Polri memeriksanya atas kasus kaburnya Tommy Soeharto, sang adik, karena kasus pembunuhan hakim Syafiuddin Kartasasmita yang memutus Tommy bersalah dan menjalani hukuman penjara 10 tahun.
Pada Juli 2005 Titik sebagai komisaris utama PT Abhitama membeli saham kepemilikan PT Surya Citra Media Tbk sebesar 25 persen dari Henry Pribadi, yang setara dengan 473.437.500 saham (harga per saham Rp 1.225).
Majalah Time pernah menurunkan laporan kekayaan keluarga Cendana dengan judul Suharto Inc yang berujung ke meja hijau.
Disebutkan Titiek adalah penyuka merek kelas tinggi seperti Harry Winston, Bulgari dan Cartier.
Titiek juga dikenal sebagai pengagum para bintang film.
Ketika Steven Seagal ke Bali dalam rangka peresmian Planet Hollywood pada 1994 lalu, misalnya, Titiek dikabarkan berdansa dengan bintang laga itu.

5. Hutomo Mandala Putra
Anak kelima Soeharto-Siti Hartinah, yang lebih dikenal Tommy Soeharto, paling populer dibanding dua saudara laki-lakinya yang lain, Sigit Hardjojudanto dan Bambang Trihadmojo.
Alasannya karena kedekatan Tommy dengan banyak perempuan cantik.
Menikah dengan Raden Ajeng Ardhia Pramesti Regita Cahyani (Tata), 30 April 1997.
Pernikahan tersebut dikarunia dua anak, yaitu Darma Mangkuluhur dan Radhiana Gayanti.
Selain itu, Tommy dikabarnya punya dua anak dari dua perempuan berbeda di luar pernikahan resminya.
Satu anak perempuan dari Sandy Harun (mantan peragawati) dan satu anak laki-laki, Alif, dari Lani Banjaranti.
Ia harus menjalani hukuman penjara dari 2002-2006 atas vonis bersalah kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita (26 Juli 2001), kepemilikan senjata api dan amunisi ilegal, dan melarikan diri setelah vonis bersalah atas kasus tukar guling PT Goro Batara Sakti yang melibatkannya.
Ia dibebaskan bersyarat pada 30 Oktober 2006 di bawah pengawasan dan pembinaan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Salemba hingga masa hukumannya berakhir Oktober 2008.
Pernikahannya dengan Tata resmi berakhir pada September 2006 dan terbelit kasus perebutan hak asuh anak dan kesulitannya menemui kedua anaknya yang kini tinggal di Singapura bersama mantan istrinya.
Kritik tajam padanya mencapai puncak atas sepak terjangnya di dunia bisnis, ketika ia mendapat fasilitas khusus untuk mengembangkan mobil nasional Timor lewat PT Timor Putra Nasional berbekal Inpres Nomor 2 tahun 1996 yang ditandatangani sang ayah, yang membuat bisnisnya bebas pajak.
Belum lagi aksi monopoli perdagangan dan pendistribusian cengkeh dari petani ke pabrik rokok melalui Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC).
Bisnis ini kemudian dibubarkan atas desakan IMF. Hamparan gerak usaha bisnis Tommy berkibar dengan bendera Grup Humpuss mulai sektor transportasi, perdagangan, konstruksi, properti, keuangan, dan otomotif.

6. Siti Hutami Endang Adiningsih
Dikenal dengan panggilan Mamiek Soeharto, anak bungsu yang lahir 23 Agustus 1964 silam.
Mamiek menikah dengan seorang insinyur bernama Pratikno Singgih di tahun 1990.
Pernikahannya dikaruniai seorang anak bernama Wiratama Hadi Ramanto (Wira). Mamiek dan Pratikno akhirnya bercerai, jauh sebelum Wira sukses menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) pada 17 Agustus 2007 lalu, di Hari Ulang Tahun ke-62 RI di Istana Merdeka.
Pada 16 Agustus 2001, Mamiek terpaksa menjalani pemeriksaan Polda Metro Jaya berkaitan kasus penemuan senjata api Tommy Soeharto dan kepemilikan brankas di apartemen Cemara, Menteng, Jakarta Pusat bersama kakaknya, Siti Hediati alias Titik.
Dibanding kerajaan bisnis kakak-kakaknya, Mamiek terjun sangat terlambat.
Bisnis yang ia miliki sekarang 'hanyalah' taman buah Mekar Sari seluas 3.000 hektar di Cileungsi, Bogor.
Tujuan awalnya untuk pembuatan taman rekreasi dan mempromosikan riset mengenai botani di tahun 1995.
Dengan Grup Manggala Kridha Yudha, putri bungsu Soeharto berusia 34 tahun ini memiliki bidang usaha perkebunan, transportasi, pergudangan, dan pariwisata.
Diperkirakan jumlah kekayaan insinyur pertanian tamatan IPB ini mencapai lebih dari Rp 100 miliar.(Wikipedia/TribunWow.com, Natalia Bulan Retno Palupi)