Kasus Korupsi EKTP
Jokowi Kaget! Fahri : Presiden Tidak Tahu Ada Konflik Kepentingan KPK dan Kemendagri
Konflik kepentingan tersebut adalah antara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, dengan Kementrian Dalam Negeri.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Fahri Hamzah mengungkapkan Presiden Joko Widodo kaget ketika mendengar cerita mengenai adanya konflik kepentingan dalam perkara dugaan korupsi E-KTP yang kini mencuat.
Konflik kepentingan tersebut adalah antara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, dengan Kementrian Dalam Negeri.
"Jadi dia kaget juga dengar keterangan yang disampaikan itu, misalnya saya bilang ini periode lalu pak, kemudian ini kasus sebetulnya sudah diaudit tiga kali oleh BPK dan tidak ada masalah," ujar Fahri kepada Tribunnews.com di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Baca: Simak Daftarnya! Ahok Masuk 37 Pejabat Penerima Suap EKTP? Ini Penjelasan Ahok dan KPK
Fahri mengungkapkan Ketua KPK adalah mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).
Fahri menengarai adanya kepentingan antara LKPP terhadap salah satu konsorium pengadaan E-KTP.
Fahri mengatakan konsorsium yang dibawa tersebut justru digagalkan oleh Kemendagri dalam proses lelang pengadaan proyek tersebut.
"Itu jelas sekali itu. Dalam keterangan yang disampaikan oleh para mantan pejabat di dalam Kemendagri, bahwa memang ada conflict of interest, gitu lho," ucap Fahri Hamzah.
Menurut Fahri, Presiden Joko Widodo tidak banyak mengetahui hal-hal di balik kasus yang melibatkan puluhan pejabat negara tersebut.
"Banyak yang Presiden itu belum tahu, belum mendapatkan laporan rupanya. Tiba-tiba sekarang kok meledak, dia kaget juga. Ya gitu-gitu lah," ucap Fahri.
Baca: Didesak Mundur, Ini Kronologi Nama Ketua KPK Terseret dalam Kasus Megakorupsi e-KTP!
Ketua KPK tidak bersih dan harus mundur
Fahri menyebut bahwa ketua KPK harus mundur dari jabatannya.
Hal itu dikarenakan Fahri menilai Ketua KPK Agus Rahardjo tidak bersih.
"Malah saya lihat yang tidak bersih Ketua KPK, karena itulah dia harus mengundurkan diri," ujar Fahri.