Kasus Korupsi EKTP
Terkait Kasus Korupsi E-KTP, 8 Tokoh Membantah Dugaan Keterlibatannya!
Selama penyidikan kasus ini, ada 23 anggota DPR yang dipanggil untuk diperiksa.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Tinwarotul Fatonah
Karena perekaman data di bank lebih baik daripada yang lain.
"Saya bilang ngapain habisiN Rp 5-6 triliun. Lebih baik, kalau kamu ingin ke Bandung, misalnya, daftar aja di Kota Bandung. Lapor saja ke Bank Jawa Barat. Jadi kayak kartu mahasiswa," kata Ahok.
Menurutnya, orang yang sudah masuk dalam rentang umur untuk mendapatkan KTP pasti punya rekening bank.
Sehingga pemerintah bisa mengarahkan pengelolaan keuangan negara dengan sistem non tunai.
Lebih lanjut dirinya menegaskan tidak pernah menerima uang yang bukan haknya.
Hal itu ditunjukkannya dengan mengembalikan uang perjalanan dinas yang lebih ke DPR.
"Yang pasti, uang perjalanan dinas lebih sehari dua hari saja saya balikin kok. Kamu cek saja. Perjalanan dinas enggak sesuai harinya saya balikin," katanya.
"Uang yang tidak dipotong pajak, pasti ini uang enggak bener. Orang sudah tahu siapa Ahok kok, siapa berani kasih duit ke gua, langsung gua laporin ke KPK," tambah Ahok.
2. Setya Novanto, Ketua DPR RI
Ketua DPR Setya Novanto bersumpah kepada sang khalik tidak pernah menerima aliran dana apapun dari kasus dugaan korupsi e-KTP.
Pernyataan Novanto sekaligus membantah tuduhan yang diberitakan di beberapa media terkait aliran dana e-KTP.
"Demi Allah tidak pernah menerima apapun dari kasus e-KTP," ujar Novanto di acara Rakornis Korbid Kepartaian DPP Golkar, Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Novanto mengimbau kepada para kader untuk tidak menanggapi berita yang belum terbukti di persidangan e-KTP. Hal itu kata Novanto menjadikan godaan para kader Golkar.
3. Marzuki Alie, Mantan Wakil Ketua DPR
Mantan Wakil Ketua DPR Marzuki Alie tidak terima disebut dalam kasus e-KTP.