Mengapa Mencintai Seseorang Kadang Menyakitkan? Ini Penjelasan Ilmiahnya!
Saat kamu mencintai pasanganmu apakah kamu pernah merasa sakit saat marah, putus dengannya, bahkan saat kangen?
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Tinwarotul Fatonah
Ia juga menjelaskan, masuk akal bahwa hubungan mungkin memprovokasi reaksi dari daerah yang sama terlibat dengan rasa sakit fisik.
Akhirnya, ketika kita pikir hubungan dengan orang lain itu penting bagi manusia, sistem rasa sakit ini berjalan membuat kita merasa buruk ketika segala sesuatu tidak berjalan dengan baik secara sosial.
MacDonald berpendapat, rasa sakit itu mungkin merupakan respon yang sehat.
Terutama di awal hubungan ketika orang yang rentan menjadi obsesif terhadap pasangan mereka.
Merasa sakit secara fisik, misalnya nyeri dada atau rasa mual, dapat membantu seseorang menyesuaikan harapan mereka dari hubungan mereka.
"Itu juga bisa memotivasi mereka untuk berbicara dengan pasangan mereka tentang kebutuhan mereka atau membuat mereka menilai kembali betapa berharganya hubungan itu," ungkapnya.
Namun sakit itu terlalu sering muncul dan bahkan bisa mengancam hidup kita, hal itu merupakan kasus berat yang perlu diperhatikan.
MacDonald mengatakan, terutama ketika kamu merasa tubuhmu bereaksi seolah-olah hal yang mengancam hubungan adalah ancaman bagi hidupmu.
"Emosi itu sebenarnya bukan hal yang misterius. Emosi adalah fenomena fisik," katanya.
Rasa sakit dari cinta itu bahkan bereaksi juga ketika kita mencoba untuk mengabaikan pasangan atau membuat pasangan pergi.
Hal itu akan membuat kamu merasa hal itu merugikan dirimu juga.
MacDonald juga mengatakan emosi negatif adalah bagian dari respon adaptif dan proses penyembuhan.
"Jika kamu mencintai seseorang dan terlalu banyak merasa sakit, pikirkanlah lagi tentang hal itu. Cobalah memahami mengapa kebutuhan akan dirinya begitu besar. Sadarilah ada sesuatu yang tak beres terjadi di hubungan ini," tambahnya. (Broadly.vice.com/TribunWow.com/Ekarista Rahmawati P)