2 Profil Pelatih yang Kans Di-drop Out Tinggal Tunggu Waktu: Dewa United Kontras dengan Persis Solo

TRIBUNWOW.COM -  Inilah profil dua sosok pelatih yang berpotensi kena drop out tinggal menunggu waktu, jika kedua klubnya tidak menunjukkan peningkatan.

Kedua sosok yang dimaksud ialah Jan Olde Riekerink, Pelatih Dewa United, dan Peter De Roo, Pelatih Persis Solo.

Dilansir Tribunwow.com, yang membedakan situasi antar keduanya yakni Riekerink sudah mendapatkan ultimatum keras dari manajemen klubnya sejak Senin (27/10/2025), sementara De Roo justru didesak keluar oleh suporter tapi tetap dipertahankan manajemen.

Baca juga: Peter de Roo Out setelah Kalah dari Persib Bandung? Bos Persis Solo Jawab Desakan Pasoepati

Baik Riekerink dan De Roo tengah berada dalam pusaran tekanan yang bisa mengakhiri karier kepelatihan mereka di Indonesia.

Nasib Riekerink akan ditentukan dalam dua pertandingan tersisa di AFC Challenge League, 29 Oktober dan 1 November 2025.

Dikutip dari akun Instagram perumoran @rohimatjuantofo, Jan Olde Riekerink memberikan penampilan buruk bagi Dewa United sejak kompetisi Super League digelar.

Padahal dengan pelatih yang sama, di musim lalu Dewa United berhasil finish di posisi kedua klasemen Super League.

Sementara Peter De Roo, meski dilindungi manajemen, terus mendapat serangan dari Pasoepati yang menuntut kepergiannya, setelah delapan pertandingan Super League musim 2025/2026 tanpa kemenangan.

Di mana Laskar Sambernyawa hanya meraih satu-satunya kemenangan saat melawan Madura United, Sabtu (9/8/2025).

Selengkapnya, simak profil Jan Olde Riekerink dan Peter De Roo, kedua sosok pelatih yang berpotensi kena drop out di bawah ini.

1. Jan Olde Riekerink

Pelatih pertama yakni berasal dari klub Dewa United, di mana ia sudah mendapat kecaman dari pihak manajemen klub atas performanya.

Jan Olde Riekerink, pria kelahiran 30 September 1956, bukanlah nama asing di dunia sepak bola.

Pelatih berkewarganegaraan Belanda ini memiliki pengalaman panjang mengasuh berbagai klub di Eropa dan Asia.

Karier kepelatihannya dimulai dengan menjabat sebagai pelatih kepala akademi pemuda Ajax pada 1 Juli 1995 hingga 30 Juni 1998.