Terkini Daerah
Kafe Penjaja Prostitusi di Samarinda Digrebek, Dua Anak Di Bawah Umur Terjebak Jadi PSK
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kalimantan Timur menggrebek sejumlah tempat hiburan di kawasan Samarinda pada Sabtu (22/11/2025).
Penulis: Magang TribunWow
Editor: adisaputro
Kemungkinan ini muncul karena Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kini tengah menggodok peraturan daerah yang mengatur soal hal tersebut.
Adapun ini dilakukan karena temuan Pemkot Surabaya terhadap praktik prostitusi yang banyak dilakukan di indekos.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menjaring razia di sejumlah indekos di Surabaya.
Hasilnya ditemukan adanya warga luar Surabaya yang melakukan praktik prostitusi.
Praktik prostitusi terselubung ini ternyata banyak dilakukan di indekos setelah Gang Dolly yang dikenal sebagai pusat prostitusi terbesar di Asia Tenggara ditutup pada 2014 lalu.
Eri menyebut bahwa tindakan tersebut berpotensi ditiru oleh anak-anak.
"Kalau di permukiman, kos-kosannya tidak boleh bercampur. Kalau campur, itu nanti bisa ditiru anak-anak kecil. Ini yang tidak boleh. Jadi, kos laki-laki harus laki-laki semua, perempuan harus perempuan, kalau rumah tangga harus beda lagi areanya,” ujar Eri Cahyadi pada Kamis (21/11/2025), dikutip dari situs resmi Pemkot Surabaya.
Baca juga: Fakta Prostitusi Mansion Executive Karaoke: Milik Ketua Partai, Lokasi Berjarak 1 Km dari Mapolda
Kondisi Dolly Terkini
Setelah ditutup oleh Wali Kota Tri Rismaharini pada 2014, kini Gang Dolly disulap jadi tempat-tempat usaha yang digerakkan oleh masyarakat setempat.
Kendati sudah menjadi tempat-tempat usaha, ketua RW melalui program Kampung Pancasila masih aktif melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas warga.
Camat Sawahan, Amiril Hidayat menyebut bahwa warga bahkan dikenai imbalan jika berhasil melaporkan adanya praktik prostitusi di Dolly.
“RW-RW itu men-support kita dan melaporkan apabila terjadi hal-hal yang kurang baik. Bahkan dulu ada RW yang memberikan hadiah Rp200 ribu sampai Rp500 ribu untuk warga yang bisa memberikan informasi jika ada praktik prostitusi di lingkungannya,” kata Amiril pada Minggu (23/11/2025), dilansir oleh Tribunnews.
Selain imbalan, patroli di area lingkungan Dolly juga tidak pernah absen dilakukan.
"Patroli itu dilakukan terus-menerus. Selain patroli, ada juga siskamling dan justisi kos-kosan yang dilakukan periodik, hampir setiap hari," katanya.
Maka dari itu, eks lokalisasi Dolly cenderung sudah bersih dari praktik prostitusi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/satpol-pp-grebek-kafe-prostitusi-di-samarinda.jpg)