Terkini Nasional
Kereta Cepat JKT-SBY Berpotensi Matikan Bandara, Ahli: Kembangkan Juga Transportasi di Luar Jawa
Pengamat transportasi menilai pembangunan kereta cepat Jakarta Surabaya bukan hal mendesak.
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Yonatan Krisna
“Pendanaan dari anggaran negara tidak adil bagi wilayah di luar Jawa yang juga membutuhkan infrastruktur transportasi."
"Misalnya Aceh dan wilayah selatan Indonesia belum punya sistem kereta yang memadai,” terangnya.
Dirinya menuturkan bahwa yang dibutuhkan di Pulau Jawa bukan kereta cepat, melainkan transportasi perkotaan dan perdesaan yang terintegrasi.
KPK Selidiki Proyek Whoosh
Di tengah kemelut kereta cepat, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyelidikan terhadap dugaan mark up anggaran pada proyek kereta cepat Jakarta Bandung atau Whoosh.
Diketahui saat ini sudah dimulai tahap penyelidikan oleh KPK.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu, Senin (27/10/2025), dikutip dari Kompas.com.
Sebelum pihak KPK mengungkap tengah melakukan penyelidikan, eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sempat menuturkan adanya dugaan mark up di proyek Whoosh melalui kanal YouTube pribadinya.
Mahfud MD menyebut bahwa biaya pembangunan per kilometer kereta Whoosh di Indonesia mencapai 52 juta dollar AS.
Padahal, menurut perhitungan dari China hanya dibutuhkan sekitar 17-18 dollar AS.
“Naik tiga kali lipat, ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana?"
“Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini," kata Mahfud MD pada Selasa (14/10/2025), dilansir oleh YouTube Mahfud MD Official.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)