Top Rank
Perbandingan UMK di Solo Raya Tahun 2025: Surakarta Kalah dari 1 Kabupaten, Selisih Cuma Rp21 Ribu
Simak perbandingan UMK wilayah Solo Raya tahun 2025 berdasarkan pada Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/45 Tahun 2024 .
Penulis: Magang TribunWow
Editor: adisaputro
Destinasi wisata yang mengunggulkan budaya lokal Surakarta seperti Keraton Surakarta Hadiningrat,Pasar Gede Hardjonagoro,Sheikh Zayed Grand Mosque Solo Surakarta dan Pura Mangkunegaran mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada sektor pariwisata.
Dimana tingkat produktivitas tenaga kerhja menjadi faktor penentu besarnya UMK di Surakarta.
Pemerintah daerah juga terus berupaya menyeimbangkan biaya hidup dengan daya beli masyarakat urban Solo.
3. Kabupaten Boyolali – Rp 2.396.598
Kabupaten Boyolali berada di posisi ketiga dengan UMK 2025 sebesar Rp 2.396.598.
Sektor pertanian modern dan peternakan menjadi tulang punggung ekonomi daerah ini, ditambah dengan adanya kawasan industri yang mulai berkembang di sekitar Ngemplak dan Mojosongo.
Kombinasi antara industri manufaktur ringan dan potensi agrobisnis membuat Boyolali memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil, sehingga kenaikan upahnya sejalan dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja.
4. Kabupaten Klaten – Rp 2.389.872
Dengan UMK sebesar Rp 2.389.872, Kabupaten Klaten menempati posisi keempat.
Daerah ini dikenal dengan sektor konveksi, kerajinan, dan industri kecil menengah (IKM) yang cukup berkembang.
Faktor kedekatannya dengan dua kota besar Yogyakarta dan Surakarta membuat Klaten memiliki dinamika ekonomi yang menarik.
Banyak tenaga kerja terserap di sektor industri rumah tangga dan pabrik garmen, yang turut memengaruhi besaran UMK tahun ini.
5. Kabupaten Sukoharjo – Rp 2.359.488
Kabupaten Sukoharjo mencatat UMK 2025 sebesar Rp 2.359.488, berada di posisi kelima di Solo Raya.
Meski tidak setinggi Karanganyar dan Surakarta, Sukoharjo memiliki pertumbuhan industri yang signifikan di bidang tekstil, makanan-minuman, dan distribusi logistik.