Top Rank
Perbandingan UMK di Solo Raya Tahun 2025: Surakarta Kalah dari 1 Kabupaten, Selisih Cuma Rp21 Ribu
Simak perbandingan UMK wilayah Solo Raya tahun 2025 berdasarkan pada Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/45 Tahun 2024 .
Penulis: Magang TribunWow
Editor: adisaputro
TRIBUNWOW.COW - Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2025 di wilayah Solo Raya ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/45 Tahun 2024 tentang Upah Minimum pada 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Tahun ini, seluruh daerah di Jawa Tengah, termasuk Solo Raya, mengalami kenaikan rata-rata sebesar 6,5 persen dibandingkan UMK tahun 2024.
Kenaikan ini mempertimbangkan berbagai aspek, seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi daerah, dan kondisi sektor industri yang berkembang di masing-masing wilayah.
Baca juga: 5 Kabupaten/Kota di Bali dengan UMK Tertinggi 2025: Denpasar Posisi Kedua
Berikut penjelasan perbandingan UMK di setiap daerah Solo Raya beserta faktor yang memengaruhi besaran upahnya.
1. Kabupaten Karanganyar – Rp 2.437.110
Kabupaten Karanganyar menempati posisi pertama dengan UMK tertinggi di wilayah Solo Raya, yakni Rp 2.437.110 pada tahun 2025.
Kenaikan ini mencerminkan dinamika ekonomi daerah yang kuat, terutama karena sektor manufaktur dan industri padat karya seperti tekstil, otomotif, serta makanan dan minuman terus berkembang pesat.
Selain itu, banyak perusahaan besar beroperasi di kawasan industri Karanganyar seperti Jaten dan Colomadu, yang mendorong permintaan tenaga kerja terampil.
Dimana perusahaan itu didominasi pada sektor industri garment, tekstil dan 2 cabang industri otomotif yang paling dominan dan menyerap tenaga kerja produktif dengan tingkat yang cukup tinggi.
Kondisi tersebut membuat standar upah di daerah ini menjadi acuan bagi wilayah sekitarnya.
2. Kota Surakarta – Rp 2.416.560
Sebagai pusat aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan di kawasan Solo Raya, Kota Surakarta (Solo) memiliki UMK 2025 sebesar Rp 2.416.560.
Besaran ini menempatkan Solo di urutan kedua, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil ditopang oleh sektor jasa, perdagangan, dan pariwisata kreatif.
Perkembangan pesat industri kuliner, perhotelan, serta usaha mikro di bidang ekonomi kreatif turut memengaruhi kenaikan upah di kota ini.
Selain itu,sektor pariwisata juga tak kalah pesat menjadi daya tarik para warga lokal maupun mancanegara.