Sumariyadi juga menekankan pada BUMDes Gerbang Lentera agar tidak mengambil keuntungan banyak dari pengelolaan sampah.
Terpenting masalah paling besar di Desa Lerep diselesaikan dan karyawan yang bertugas mengurus sampah mendapatkan gaji layak.
"Pengelolaan sampah ini merupakan unit usaha yang tidak boleh untung besar nanti malah rakyat yang menjerit, kita bisa untung besar tapi retribusi sampah juga meningkat, jadi perlu ditekan," jelasnya.
"Terpenting keuntungannya bisa untuk menggaji karyawan, pemeliharaan kendaraan, penting jalan dulu," tandasnya.
Pria asli Desa Lerep itu mengungkap tarif pengelolaan sampah yang disesuaikan dengan permintaan dan kemampuan warga desa.
"Tarif sampah sementara ini Rp 13 ribu per warga, kalau kita mau untung besar naikkan saja Rp 20 ribu, tapi kan rakyat kita menjerit," tegasnya.
Sumariyadi bersyukur kini Desa Lerep bisa mengatasi masalah sampah dan malah jadi berkah untuk warga desa.
"Ternyata masalah-masalah kalau kita rumah bisa menjadi potensi, contohnya masalah sampah," tutupnya.
Berkat pengelolaan sampah, BUMDes Gerbang Lentera terus berkembang hingga memiliki beberapa unit usaha yaitu katering, toko gotong royong (togoro), kelompok sadar wisata (pokdarwis), dan internet.
BUMDes Gerbang Lentera bahkan bisa mengembangkan potensi setiap dusun di Desa Lerep, mulai dari Tegalrejo (kampung alpukat), Indrokilo (edukasi kopi, gula aren, dan kolang-kaling), Soka (pengelolaan sampah), Karangbolo (sentra oleh-oleh), Lerep (pokdarwis).
Sederet prestasi juga mengikuti BUMDes Gerbang Lentera yang aktif serta memiliki program kerja apik, satu di antaranya menyabet juara tiga Nugraha Karya Desa BRILiaN.
Desa BRILiaN Program Inkubasi BRI
Desa BRILiaN merupakan aksi nyata Bank Republik Indonesia (BRI) dalam mendukung upaya pemberdayaan desa di seluruh penjuru Indonesia.
BRI dalam melaksanakan program Desa BRILiaN berfokus pada empat pilar utama yaitu penguatan BUMDes, digitalisasi, inovasi, dan berkelanjutan.
Tercatat hingga akhir tahun 2024, sebanyak 4.327 Desa BRILiaN di seluruh Indonesia dibina oleh BRI.