Menurut kesaksian AD, ia baru pertama kali ikut tawuran. Sementara GRO, kata AD, memang merupakan anggota geng.
"Saya tidak ikut gangster, di kejadian ini hanya pertama kali ikut. GRO ikut (gangster)" ungkap AD setelah pra-rekonstruksi di lokasi kejadian, Selasa.
Meski demikian, AD mengaku tidak tahu-menahu soal penembakan terhadap GRO.
Baca juga: Sosok Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Punya Segudang Prestasi tapi Dituduh Jadi Gangster
Sebab, ujar AD, aksi penembakan terjadi saat ia bersama teman-temannya mengejar anggota geng lain ke arah Gunungpati.
AD menyebut ia sudah melihat ada seseorang yang menodongkan pistol saat dirinya berbalik arah.
"Saya putar balik (sudah) ada orang nodong pistol," kata AD.
"Saya malah kena tembak, kena bagian dada. Saya lihati, tapi sekilas aja."
"Itu meleset dan akhirnya kena ke (tangan) SA," imbuh dia.
Diketahui, pra-rekonstruksi dilakukan di tiga lokasi, yaitu Gereja Baptis Indonesia Ngemplak Simongan di Jalan Simongan, Manyaran, Semarang Barat; depan toko bangunan di Jalan Untung Suropati, Manyaran; dan depan Alfamart Candi Penataran, Kalipancur, Ngaliyan.
Sebagai informasi, lokasi Gereja Baptis berada sekitar 450 meter dari Perumahan Paramount. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Isu Aipda RZ Pelaku Penembakan Siswa SMK di Semarang Pesta Narkoba, Kombes Irwan Anwar: Negatif