Pemilu 2024

4 Buntut Kenaikan Suara PSI dalam Waktu Singkat, KPU Tak Mau Beri Diagram hingga Tudingan ke Jokowi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat berkunjung ke wisata kuliner SOR Kerkhof, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (8/9/2023).

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah dampak dirasakan setelah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami lonjakan suara secara cepat.

Lonjakan suara PSI itu awalnya bisa terlihat dari Sirekap yang diunggah melaui real count KPU RI.

Namun, buntut dari kenaikan suara PSI secara cepat itu, ada dampak yang harus diterima.

Baca juga: 3 Isu Penggelembungan Suara, Tak Hanya untuk PSI, Partai Nasdem Dapat Tambahan Suara di Depok

- Tampilan Sirekap Berubah

Dikutip dari Kompas.com, Koordinator Divisi Penyelenggaraan Pemilu KPU RI, Idham Holik menyebut saat ini situs real count hanya menampilkan tampilan bukti autentik.

KPU memutuskan untuk menghentikan penayangan grafik atau diagram perolehan suara hasil pembacaan Sirekap terhadap formulir C.Hasil TPS.

Hal ini disebabkan karena tingginya tingkat kekeliruan pembacaan oleh Sirekap, yang menyebabkan data perolehan suara tidak sesuai dengan hasil di TPS dan menimbulkan kesalahpahaman publik.

"Ketika hasil pembacaan teknologi Sirekap tidak atau kurang akurat dan belum sempat diakurasi oleh uploader (KPPS) dan operator Sirekap KPU kabupaten/kota, hal itu akan jadi polemik dalam ruang publik yang memunculkan prasangka," kata Idham.

"Kini kebijakan KPU hanya menampilkan bukti otentik perolehan suara peserta pemilu," ia menambahkan.

Baca juga: 3 Pembelaan PSI soal Lonjakan Suara, Klaim Dapat dari Pendukung Jokowi hingga Sosok Kaesang

- Politik Sayang Anak

Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti turut mengkritisi suara PSI yang tiba-tiba menggelembung.

Menurut Ikrar, sangat mustahil ada sebuah parpol suaranya meroket hanya dalam waktu tiga hari.

Ikrar pun mengaku waswas melihat penggelembungan suara PSI ini.

Ia khawatir lonjakan suara partai pimpinan putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tersebut akan beririsan dengan penyelundupan hukum.

"Saya kira cukup Gibran saja, tetapi ternyata tidak. Kita lihat nanti, Pilkada dimajukan ke September, bukan November, kalau itu terjadi bukan mustahil Pak Jokowi memiliki kepentingan di situ."

"Lagi-lagi ada anggota keluarganya yang ikut Pilkada. Kalau PSI berhasil masuk Senayan, Kaesang tidak mustahil maju sebagai pemimpin daerah,” pungkas Ikrar.

Presiden Jokowi seusai membuka pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024). (Tribunnews/Endrapta)

- Turunnya suara PPP

Bersamaan dengan kenaikan PSI, PPP menjadi satu di antara partai yang berdampak lantaran mengalami penurunan di saat yang sama.

Halaman
12