Hal ini juga berlaku untuk invasi Rusia ke Ukraina.
Mantan karyawan Telegram mengatkaan kekuatan platform itu dalam menyebarkan konten tanpa filter dengan cepat dibanding media-media mainstream.
Terbukti, Hamas juga menggunakan Telegram untuk melakukan serangan itu.
Saluran Telegram Hamas berkembang pesat dalam lima hari pertama konflik sejak Sabtu 7 Oktober 2023.
Baca juga: Cari Keberadaan Tawanan Hamas, Israel Sebar Selebaran ke Warga Gaza dengan Iming-iming Hadiah Uang
Brigade Qassam, saluran yang didedikasikan untuk sayap militer organisasi tersebut, bertambah tiga kali lipat dari 205.000 menjadi hampir 620.000 pelanggan.
Selain itu ada peningkatan sepuluh kali lipat dalam jumlah penayangan per postingan, menurut analisis oleh Lab Penelitian Forensik Digital (DFRLab) Dewan Atlantik.
Pada tahun sebelum serangan, saluran tersebut hanya bertambah 20.000 pengikut.
Sebelum permintaan penghapusan dari Google dan Apple, saluran Brigade Qassam sudah mendekati 800.000 pelanggan.
Saat ini jumlahnya turun menjadi sekitar 670.000 pelanggan. (TribunWOw.com/ Tiffany Marantika)