"Saya orang Banyumas dan saya orang Langowan, di situlah saya ingin selalu rekonsiliasi ingin selalu bersatu," ucap mantan Danjen Kopassus itu.
Prabowo selanjutnya mengisahkan awal bergabung ke dalam kabinet Jokowi. Ketika ditemui Jokowi, Prabowo mengakui telah kalah pilpres dan menghormati hasilnya.
“Saya yakin dalam hati Bapak, Bapak itu Merah Putih, dalam hati Bapak, Bapak itu Pancasila NKRI dan berjuang bekerja untuk rakyat," ujar Prabowo.
"Dan karena itulah saya hormat dan saya akan datang pada saat pelantikan Pak Jokowi dan saya hadir di pelantikan Pak Jokowi," katanya.
Baca juga: Singung 2 Kekalahan di Pilpres, Prabowo Subianto Kembali Puji Jokowi: Dia yang Datang ke Saya
Diketahui, Prabowo sudah dua kali dikalahkan oleh Jokowi dalam pilpres, yakni Pilpres 2014 dan 2019.
Pada Pilpres 2014 Prabowo bahkan membawa hasil hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk disengketakan.
MK tetap memutuskan bahwa Jokowi menang.
Lima tahun kemudian Prabowo kembali dikalahkan Jokowi.
Selepas penghitungan KPU, terjadi sejumlah kerusuhan karena Prabowo menolak mengakui kekalahannya.
Cawapres Prabowo saat itu, Sandiaga Uno, memilih mengakui kekalahan.
Kemudian, Prabowo akhirnya menerima hasil Pemilu 2019.
Pada Pilpres 2024, Prabowo kembali maju sebagai capres untuk kali ketiga.
Prabowo memilih berduet dengan putra sulung Jokowi sekaligus Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Jalan Gibran untuk menjadi cawapres Prabowo terbuka setelah MK mengeluarkan putusan yang membolehkan capres dan cawapres berusia kurang dari 40 tahun asalkan sudah berpengalaman menjadi kepala daerah.
Baca juga: Sebut Nama Gibran dalam Gugatan Usia Capres-Cawapres, Almas Mengaku Tak Kenal sang Cawapres Prabowo
Puji Kebijakan Jokowi