Pilpres 2024

6 Hari Sempat Beri Asa, Hanya 1 Malam Anies Baswedan Buat Demokrat Murka, Berikut Deretan Imbasnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan bakal calon presiden (capres) poros Koalisi Perubahan Anies Baswedan bernyanyi bersama usai pertemuan dengan Anies Baswedan di DPP Partai Demokrat, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).

TRIBUNWOW.COM - Partai Demokrat merasa Partai NasDem dan Anies Baswedan telah melanggar kesepakatan bersama tentang bacawapres yang sebelumnya bakal dimandatkan kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dilansir TribunWow.com dari rilis resmi Partai Demokrat, dijelaskan secara rinci bagaimana kronologi sebenarnya soal adanya pengkhianatan yang dilakukan oleh Anies Baswedan.

Sejatinya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelumnya sudah dipilih oleh Anies Baswedan tertanggal 14 Juni 2023.

"Nama Ketum AHY ini telah disampaikan kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai; dalam hal ini langsung kepada Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Menurut Capres Anies, ketiga pimpinan Parpol menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan," isi rilis resmi Partai Demokrat poin F.

Baca juga: Mungkinkah Sindiran Jokowi soal Parpol Ngalor Ngidul Itu untuk PKB? Berikut 3 Sinyal Indikasinya

Keputusan itu diambil Anies Baswedan atas pertimbangan dari ibu dan guru spiritualnya.

“Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan Capres-Cawapres Anies-AHY,"  ujar Anies yang dikutip dalam rilis resmi Partai Demokrat.

Bahkan, penunjukan AHY sebagai pasangan Anies Baswedan juga ditulis oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam secarik kertas yang ditulis tangan langsung olehnya dan ditujukan kepada Ketua Umum Demokrat tersebut per tanggal 25 Agustus 2023.

"Capres Anies dan Tim 8 berpendapat bahwa tidak ada alasan lagi untuk menunda waktu deklarasi. Karena waktunya sudah semakin mendesak dan sesuai mandat yang dimiliki, Capres Anies sudah menentukan Cawapresnya. Bahkan, Capres Anies menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 (enam hari yang lalu). Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya," isi rilis poin K.

Atas dasar hal itu, segala persiapan untuk deklarasi sudah disiapkan oleh Partai Demokrat.

Momen pertemuan Anies Baswedan, Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono di Museum ANI-SBY, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (1/6/2023). (Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat)

Baca juga: Gelagat Panggilan Dadakan untuk Anies Baswedan Sinyal Koalisi Perubahan Bubar? Berikut Kronologinya

Namun, baru enam hari diberikan asa oleh Anies Baswedan, akhirnya, asa itu seketika berubah menjadi kemurkaan dari Partai Demokrat.

Bagaimana tidak, keputusan yang sudah dibuat Anies Baswedan seketika sirna seusai sang bacapres diminta oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh untuk menerima Ketua Umum PKB sebagai bacawapresnya.

Perubahan fundamental itu terjadi pada Selasa malam (29/8/2023).

Secara sepihak tanpa sepengetahuan Demokrat dan PKS, Ketua Umum NasDem Surya Paloh menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai bacawapres Anies Baswedan di NasDem Tower.

Barulah, satu hari kemudian, bacapres Anies Baswedan memutuskan untuk tidak secara langsung menyampaikan kepada para pimpinan tertinggi PKS dan Demokrat melainkan justru mengutus juru bicaranya Sudirman Said.

Lantas, apa imbas dari keputusan kontroversial NasDem dan Anies Baswedan yang secara sepihak memutuskan maju bersama Cak Imin?

Halaman
123