Sebelumnya, nama Prabowo lah yang kerap unggul di berbagai lembaga survei.
"Hari ini PDIP sedang fokus membahas hasil survei Indikator dan Kompas yang menunjukkan kenaikan elektoral Ganjar Pranowo dan terjadi rebound," kata Adi dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).
"Berbeda dengan trend elektoral Prabowo yang sudah mentok dan menunjukkan tren penurunan," ujarnya.
Adi menjelaskan seluruh partai politik (parpol) pendukung akan semakin masif bergerak memenangkan Ganjar bersama relawan.
"Itu lebih penting sebagai momentum politik bagi pergerakan yang semakin masif untuk Ganjar Pranowo bersama parpol pengusung dan relawan," ucap Adi.
Sehingga tak ada waktu untuk membahas Budiman Sudjatmiko yang sejatinya memang menjadi politikus kondang dari PDIP.
Diketahui, Budiman Sudjatmiko membuat keputusan yang berbeda dengan partainya dalam Pilpres 2024.
Alih-alih mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden, Budiman Sudjatmiko justru mendeklarasikan diri mendukung Prabowo Subianto.
Deklarasi ini dilakukan Budiman Sudjatmiko bersama gerakan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).
Setelah melakukan deklarasi yang juga dihadiri oleh Prabowo itu, Budiman Sudjatmiko mengaku siap menerima konsekuensi atas pilihannya.
Termasuk apabila mendapat sanksi dari PDIP.
“Jangan berandai-andai terkait sanksi. Ini situasi dinamis, saya pikir kalaupun ini berisiko, saya tidak akan lari dari tanggung jawab,” katanya, Jumat (18/8/2023), dilansir TribunJateng.com.
Budiman menyebut, jika dukungan tersebut dianggap suatu kekeliruan, maka dirinya akan bertanggung jawab 100 persen.
Menurut Budiman, ia tak membawa nama partai dan tak bermaksud meminta jabatan ataupun uang dalam deklarasi tersebut.
Deklarasi Prabu ini, kata Budiman, merupakan gerakan dari lintas partai dan golongan.
“Di sini saya tidak membawa partai, saya bersama Prabu mendukung sosok Prabowo bukan partainya,” jelasnya.
Budiman mengatakan, setiap warga negara Indonesia yang dimungkinkan oleh undang-undang bisa maju dalam Pilpres 2024.
Meski demikian, Budiman menegaskan dalam deklarasi itu, tidak ada pencalonan Wapres untuk maju bersama Prabowo Subianto.
Deklarasi tersebut, dikatakan Budiman, murni gerakan dukungan tanpa membawa nama partai. (TribunWow.com)
Baca berita Pilpres 2024 lainnya