Usai pernyataan tersebut, Effendi langsung dipanggil oleh DPP PDI-P, Senin kemarin.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya bakal menentukan apakah memberikan sanksi atau tidak terhadap Effendi pada rapat DPP selanjutnya.
Namun, Hasto tak merinci kapan rapat DPP itu dilakukan.
Ia hanya menjelaskan bahwa DPP PDI-P memiliki berbagai proses sebelum memutuskan suatu kebijakan.
"Dalam prosesnya kan ada berbagai teguran-teguran yang melalui rapat terlebih dahulu, kemudian dilakukan klarifikasi," kata Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin.
"Ada yang dilakukan klarifikasi, kemudian rapat terlebih dahulu. Jadi, kalau dalam kasus ini, klarifikasi kemudian dibahas di dalam rapat DPP partai," ujarnya lagi.
Sementara itu, setelah memberikan klarifikasi, Simbolon mengaku tegak lurus mendukung Ganjar.
"Tegak lurus," singkat Effendi.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jejak Kontroversi Effendi Simbolon, dari Prabowo "Nakhoda RI" hingga Picu Amarah KSAD"