TRIBUNWOW.COM - Politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon terang-terangan menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi nahkoda Indonesia.
Effendi Simbolon mengatakan hal tersebut ketika Rakernas Punguan Simbolon dohot Indonesia (PSBI) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (7/7/2023).
Effendi Simbolon dianggap mengkhianati PDIP karena mendukung Prabowo untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Mengingat PDIP mengusung Ganjar Pranowo alias saingan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca juga: Pemilih Partai Gerindra Dipastikan Tak Terpecah untuk Dukung Prabowo, Jadi Capres paling Potensial
PDIP langsung memanggi Effendi Simbolon untuk memberikan klarifikasi terkait pernyataan tersebut.
Jauh sebelum kasus ini, Effendi juga pernah mengundang perhatian publik. Berikut jejak kontroversinya:
1. Picu amarah KSAD
Effendi pernah membuat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman naik pitam.
Pemicunya karena Effendi menyinggung perselisihan antara Panglima TNI kala itu, Jenderal Andika Perkasa dengan Dudung.
Hal itu diungkap Effendi dalam rapat pembahasan anggaran antara Komisi I DPR bersama Kementerian Pertahanan dan TNI pada 5 September 2022.
Hadir dalam rapat ini antara lain, Andika, Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra, dan semua kepala staf angkatan kecuali Dudung.
Awalnya, Effendi geram karena menemukan banyak ketidakharmonisan dan ketidakpatuhan yang terjadi di tubuh TNI.
Selanjutnya, Effendi menyoroti pihak yang tidak menghadiri rapat. Padahal, Andika, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo memenuhi panggilan Komisi I.
"Semua ini kita hadir di sini untuk mendapatkan penjelasan dari Panglima TNI, dari KSAD, bukan dari Wakasad. Dan dari Menhan, dalam kaitannya ada apa yang terjadi di tubuh TNI ini?" ujar Effendi di ruang rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).
Effendi mengatakan, selepas rapat pembahasan anggaran, perlu dilakukan rapat khusus yang menghadirkan semua petinggi TNI, termasuk Dudung.