Prabowo mengatakan, setiap kali elektabilitasnya berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei naik, isu tersebut terus dimunculkan.
"Saya sudah empat kali ikut pemilu. Dan memang tiap kali saya ikut, apalagi kalau angka poling saya agak bagus, ya mulai keluar (isu pelanggaran) HAM ini dan sebagainya," ujar Prabowo.
Namun, pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) ini mengatakan, hal tersebut biasa dalam kehidupan politik.
Sebab, dalam negara yang menganut sistem demokrasi liberal, biasanya lawan politik harus diturunkan popularitasnya.
Baca juga: Heran Prabowo Senang Pelihara Kuda hingga Mengurus Kambing, Dedi Mulyadi: Kok Bapak Ini Aneh
Siap hadapi segala tudingan
Prabowo lantas menganggap tudingan-tudingan yang datang tersebut sebagai risiko menjadi prajurit.
Ia mengatakan, telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan sumpahnya.
"Saya pertaruhankan nyawa saya, berkali-kali untuk republik, untuk rakyat," kata Prabowo.
"Jadi saya tenang, saya tidak ke mana-mana. Ya jadi benar enggak selalu dibilang inilah, itulah, mau kudeta, dan sebaginya, penculik, pembunuh, kan? Jadi bagaimana ya? Saya mau apakan?" ujarnya.
Namun, Prabowo mengakui semua tudingan tersebut mengganggunya dan kerap membuatnya tidak nyaman.
Hanya saja, Prabowo menyatakan siap untuk menghadapinya sebagai seorang prajurit.
"Tapi ya itu saya harus hadapi, itu risiko seorang prajurit. Itu risiko saya. Banyak rekan saya, banyak anak buah saya malah ilang tangan, malah gugur, ini risiko saya. Harus saya hadapi," ujar Prabowo. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Prabowo Tidak Baper Dituding Penculik hingga Pembunuh, Sebut Isunya Selalu Muncul Saat Elektabilitas Naik."