TRIBUNWOW.COM - Paryanto (53) warga Sukabumi, Jawa Barat, menjadi satu di antara belasan korban pembunuhan dukun pengganda uang abal-abal, Tohari (45) alias Mbah Slamet.
Dilansir TribunWow.com, kematian Paryanto menjadi jalan pembuka terbongkarnya pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet sejak 2020 silam.
Sebelum dibunuh, Paryanto sempat mengirimkan pesan suara kepada anaknya.
Pesan suara terakhir Paryanto itu kini viral di media sosial.
Baca juga: Ironi Kekasih Asal Palembang Jadi Korban Dukun Pengganda Uang, Tewas setelah Ritual, Dikubur 1 Liang
Dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Rabu (5/4/2023), anak Paryanto sempat memperdengarkan secuil pesan dari sang ayah sebelum meregang nyawa di tangan Mbah Slamet.
Dalam pesan itu, terdengar suara lirih Paryanto meminta anaknya waspada.
Saat itu, Paryanto diduga sudah curiga saat Mbah Slamet mengajaknya ke tengah kebun yang menjadi tempat eksekusi.
"Ini intinya waspada aja, dia pernah kasih ayah 100 lebih cuma ini buat waspada aja," ucap Paryanto dalam pesan suara singkat.
"Ayah kan enggak punya teman, enggak punya asisten, enggak punya ajudan, enggak punya orang-orang yang ayah percaya lagi."
"Pokoknya agak sedikit ngeri gitu loh," imbuhnya.
Baca juga: Ironi Kekasih Asal Palembang Jadi Korban Dukun Pengganda Uang, Tewas setelah Ritual, Dikubur 1 Liang
Kuasa hukum keluarga korban, Heri Purnama Tanjung menyebut Paryanto juga sempat meminta dijemput oleh anaknya.
Pesan itu dikirim Paryanto tepat satu hari sebelum dibunuh.
"Dua minggu lalu karena sebelum dibunuh itu ada pesan 'Tolong jemput saya, tolong jemput saya. Saya sudah tidak berdaya', itu pada Rabu malam," tutur Heri.
"Dan dibunuhnya itu hari Kamis malam."
Heri mengakui kala itu Paryanto datang ke Banjarnegara dengan niatan menggandakan uang.
Saat itu, Paryanto dilarang membawa teman atau keluarga.
Oleh Mbah Slamet, ia diminta naik bus menuju Banjarnegara.
Rupanya itu hanyalah trik Mbah Slamet untuk menghilangkan jejak belasan korbannya.
Ia sengaja melarang para korban datang menggunakan kendaraan pribadi.
Pengakuan Istri Mbah Slamet
Istri TH (45) alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang yang membunuh 12 pasiennya turut diseret-seret dalam kasus viral sang suami.
Dilansir TribunWow.com, wanita bernama Seneh mengaku tak tahu menahu soal praktik dukun pengganda uang yang dilakukan Mbah Slamet.
Ia pun tak mengetahui aksi suami yang membunuh 12 orang sejak 2020 lalu.
Baca juga: Kisah Viral Dukun Pencabut Nyawa di Banjarnegara, 12 Korban Tewas dalam 5 Menit dengan Cairan Potas
Meski sudah 25 tahun menikah, Seneh hanya sekedar tahu Mbah Slamet kerap menerima tamu.
"Saya kurang tahu, saya juga kaget. Kerjaan bapak tidak jelas dan serabutan. Saya sudah berkeluarga selama 25 tahun," ucap Seneh, dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (5/4/2023).
"Saya juga tidak pernah tanya-tanya."
Selama ini, Seneh mengetahui suaminya melakukan ritual bersama tamu-tamu di rumahnya.
Seneh juga tak menyangkal kerap menerima uang pemberian Mbah Slamet.
"Katanya ada ritual yang dilakukan di dalam ruangan depan rumah, tapi cuma sebentar."
"Memang kerap kasih uang, tapi tidak tahu dari mana dan tamu tidak pernah menginap."
Baca juga: Akal Bulus Dukun Abal-abal yang Viral Bunuh 12 Pasien, Cairan Ampuh Buat Korban Tewas Tak Berdaya
Rumah tangga Seneh dan Mbah Slamet dikaruniai dua orang anak.
Terakhir Seneh bertemu Mbah Slamat pada awal Ramadhan 2023.
Namun kala itu pun Mbah Slamet hanya mampir sebentar di rumahnya.
Menurut Seneh, Mbah Slamet sudah satu tahun terakhir tidak pulang ke rumah setelah bertemu seseorang asal Pagentan, Banjarnegara.
Meski lama ditinggal suami, Seneh mengaku sudah terbiasa.
"Saya biasa-biasa saja karena tidak tahu dengan aktivitas bapak. Cuma sempat kaget saat diseret-seret di kebun oleh polisi," jelasnya.
Di sisi lain, polisi kembali mengungkap kabar terbaru terkait 12 korban pembunuhan yang dikubur diam-diam oleh Mbah Slamet.
Baca juga: Viral Foto Syur Pasangan Selingkuh ASN Wonogiri yang Sudah Paruh Baya, Bupati Jekek: Nakalnya Telat
Dalam setiap lubang galian, polisi menemukan satu botol air mineral.
Hal itu diungkap Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Ahmad Luthfi.
"Masing-masing liang ada botol Aqua," ucap Luthfi, dikutip dari Kompas.com, Rabu (5/4/2023).
Belum diketahui tujuan Mbah Slamet meninggalkan sebotol air mineral ke dalam setiap lubang berisi mayat korban. (TribunWow.com)