Menurut Luthfi, total ada enam korban laki-laki berusia 40-50 tahun, dan tiga perempuan berusia 25-35 tahun.
Luthfi juga menceritakan soal ditemukannya satu botol air mineral dalam setiap liang.
"Di masing-masing liang didapati botol Aqua. Secara medis mati lemas tidak ada unsur kekerasan," jelasnya.
Taktik Mbah Slamet Habisi Nyawa Korban Perlahan
Mbah Slamet mengaku menghabisi nyawa 12 korbannya menggunakan cairan potas.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan dukun yang sesumbar bisa menggandakan uang ini membunuh korban setelah melakukan ritual.
Saat melancarkan aksinya, Mbah Slamet mengajak korban ke kebun yang berjarak 500 meter dari rumahnya.
Mbah Slamet berjalan di jalan setapak berbatu dan perkebunan kol.
Baca juga: Serius Ingin Nikahi Siswi SMP Asal Polman, Bule Prancis Viral Ini Datangi KUA, Siap Nikah Mei 2023
Sesampainya di lokasi, Mbah Slamet memberi minuman ringan yang sudah dicampur potas dan obat penenang.
"Berangkat biasanya pukul 16.00 WIB. Ritual sekitar satu jam, cuma ngobrol di sini," ujar Hendri, dikutip dari Kompas.com, Rabu (5/4/2023).
"Setelah agak malam baru disuruh minum (yang telah dicampur potas)."
Menurut Mbah Slamet, korban tewas hanya dalam waktu lima menit.
Saat meregang nyawa, korban pun tak berteriak atau merasakan keanehan lainnya.
Korban hanya merasa sedikit mual lalu tewas seketika.
"Kalau sudah betul-betul mati baru dikubur. Kalau belum mati enggak berani ngubur," ucap Slamet.