Namun, ia berharap warganet tak melibatkan istri dan anaknya.
"Selalu sih, itu risiko sebuah keputusan. Kalau boleh, seranglah Ganjar, jangan serang istri saya, jangan serang anak saya," tutur Ganjar.
Dengan suara tinggi, Ganjar pun mengaku merasa kecewa Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Baca juga: Exco PSSI: Peluang Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Berat, Dianggap Tidak Mampu oleh FIFA
Apalagi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) turut ikut mempersiapkan banyak hal menjelang gelaran olahraga dunia tersebut.
"Yo kecewalah wong kita sudah menyiapkan sejak awal kok. Kan tinggal beberapa catatan saya yang bisa kita lanjutkan," imbuh Ganjar.
Sang gubernur menyebut sudah mengusulkan gagasan agar Indonesia menjadi co-host.
Maksudnya, ada negara lain yang bisa ditunjuk menjadi tuan rumah.
Dengan gagasan itu, Indonesia tetap menjadi tuan rumah seraya mempertahankan konstitusi mereka.
Kendati demikian, hingga kini Ganjar masih menunggu apakah gagasan tersebut akan diterima atau tidak.
"Tunggu keputusan satu tahap lagi, yang kalau kata Mas Gibran ada plan b dan plan c, mudah-mudahan November ada keputusan yang baik untuk kita semua," tukasnya.
Blunder Tolak Israel di Piala Dunia U-20
Pengamat politik Ujang Komarudin mengomentari penolakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terhadap timnas Israel agar tak bertanding di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Ujang menilai pernyataan Ganjar tersebut sebagai sebuah blunder.
Pasalnya, Ganjar yang dinilai berusaha menaikkan keterpilihan dirinya sebagai kandidat Capres 2024 dengan menolak timnas Israel justru menuai komentar negatif atas keputusannya.
Baca juga: Meski Ganjar Kembali Salip Anies dan Prabowo di Survei, Pilpres 2024 Diprediksi Penuh Ketidakpastian
Apalagi pernyataan Ganjar tersebut bertentangan dengan keputusan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang tak ingin mencampuradukkan olahraga dengan politik.