Konflik Rusia Vs Ukraina

AS Ancam Turki dan Uni Emirat Arab Tak Boleh Berbisnis di Amerika jika Tetap Berteman dengan Rusia

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertemuan bilateral Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden AS Joe Biden dan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan jelang KTT G20 di Bali, Senin (14/11/2022). Terbaru, AS berencana memperingatkan Turki yang masih belum memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia.

"Hal ini menimbulkan masalah yang besar bagi kami, seperti untuk membeli produk, untuk membayar di toko, membayar hotel, villa atau rumah kos," aku Ivanov.

"Kami benar-benar telah kehilangan uang kami. Aset kami seperti benar-benar sudah dibekukan. Dan kami tidak bisa melakukan transaksi apa pun di sini."

Jika uangnya mulai menipis, Ivanov mau tak mau harus kembali pulang ke Rusia.

Namun situasi perang yang terjadi tak menjamin bahwa dirinya bisa kembali dengan lancar.

Mengingat sejumlah negara sudah menghentikan penerbangan ke negara tersebut.

"Jika situasi makin berkembang, mungkin aku akan kembali ke Rusia," kata Ivanov.

"Tapi bahkan ada masalah dengan hal tersebut lantaran adanya perubahan peraturan yang cepat baik di dalam maupun di luar Rusia."

"Akan ada masalah besar jika kembali dengan skenario semacam itu."

Jika tak mendapatkan jalan keluar, Ivanov akan berusaha untuk mencari pekerjaan di Indonesia.

Uang yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membayar visa agar dapat lebih lama tinggal di Bali.

"Mungkin kami harus kembali ke sini dan melakukan pekerjaan sementara, mencari kerja untuk membayar biaya visa," ujar Ivanov.

"Tidak ada yang tahu bagaimana kondisi ke depan. Kami harus menunggu dan melihat dulu."

Ivanov menyebutkan bahwa orang-orang Rusia sebenarnya merasa kecewa dengan perang yang terjadi.

Ia menilai seharusnya konflik tersebut bisa diselesaikan secara diplomasi sehingga tak menimbulkan masalah berkepanjangan.

"Aku rasa orang-orang Rusia pada umumnya begitu kecewa dengan kejadian dan perkembangan akhir-akhir ini, " kata Ivanov.

"Tentu saja tidak ada yang menginginkan perang. orang kami tidak mau perang, begitu juga orang-orang Ukraina."

"Tidak ada yang menginginkan perang ini.Kami sangat khawatir. Tak ada yang mau perang, kita semua membutuhkan kedamaian," tandasnya. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina