Konflik Rusia Vs Ukraina

Respons Keras Rusia atas Pengiriman Tank Jerman, Gencar Serang Ukraina dengan 35 Rudal dan 24 Drone

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Penampakan serangan drone kamikaze milik Rusia di Kyiv/Kiev, Ukraina pada 17 Oktober 2022.Terbaru, Rusia kembali menyerang Kyiv dan 10 wilayah Ukraina lain setelah Jerman dan sekutu Barat menyatakan akan mengirim tank untuk membantu melawan Moskow, Kamis (26/1/2023).

Akibatnya, DTEK, produsen energi swasta terbesar Ukraina, mengatakan pihaknya memberlakukan pemadaman listrik darurat di Kyiv, wilayah sekitarnya, dan wilayah Odesa dan Dnipropetrovsk karena bahaya serangan rudal.

Produsen listrik lain di tempat lain di Ukraina juga mengatakan mereka melakukan pemadaman darurat.

Baca juga: Enggan Perang di Ukraina, Banyak Warga Rusia Kabur dan Ditangkap Buntut Terlibat Penyelundupan Orang

Rusia Kecam Pengiriman Tank dari Jerman untuk Ukraina

Moskow telah mengecam langkah Berlin untuk memasok Ukraina dengan tank tempur Leopard 2.

Dilansir TribunWow.com, Rusia menuduh Jerman mengabaikan tanggung jawab historisnya terhadap Rusia yang timbul dari kejahatan Nazi dalam Perang Dunia II.

Adapun keputusan tersebut diambil setelah muncul tekanan dari dunia internasional terhadap Jerman untuk memenuhi permintaan Ukraina.

Baca juga: Dapat Bantuan Tank dari Jerman, Ukraina Kini Minta Dikirimi Pesawat Jet Tempur

Dilaporkan Al Jazeera, Kamis (26/1/2023), Kedutaan Besar Rusia di Jerman mengatakan pada hari Rabu bahwa keputusan untuk mengirim 14 tank Leopard 2 buatan Jerman ke Kyiv akan memperburuk perang di Ukraina ke tingkat yang baru dan menyebabkan eskalasi permanen.

Apalagi Jerman juga telah memberikan izin ke sekutu untuk mengekspor kembali model yang sama ke Ukraina.

"Keputusan yang sangat berbahaya ini membawa konflik ke tingkat konfrontasi baru dan bertentangan dengan pernyataan politisi Jerman tentang keengganan Republik Federal Jerman untuk terlibat di dalamnya," kata Duta Besar Sergei Nechayev.

"Itu menghancurkan sisa-sisa rasa saling percaya, menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada keadaan hubungan Rusia-Jerman yang sudah menyedihkan, dan meragukan kemungkinan normalisasi mereka di masa mendatang."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat bersalaman dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di sebelah Presiden Prancis Emmanuel Macron di Kiev, 16 Juni 2022. (AFP)

Baca juga: Mayoritas Warga Jerman Tak Setuju Negara Mereka Kirimi Ukraina Tank untuk Perangi Rusia

Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa keputusan Jerman itu mengkonfirmasi isu mengenai perang yang sudah direncanakan untuk melawan Moskow.

Sebagaimana diketahui, Kyiv selama berbulan-bulan telah meminta tank ke pihak Barat.

Menurut Ukraina, tank tersebut sangat dibutuhkan untuk memberikan pasukan daya serang dan mobilitas untuk menerobos garis pertahanan Rusia dan merebut kembali wilayah yang diduduki di timur dan selatan.

Moskow telah berulang kali mengatakan tank-tank yang dipasok Barat akan terbakar.

Pihaknya juga menepis anggapan bahwa tank-tank itu akan mempengaruhi hasil konflik selama 11 bulan.

Halaman
123