Polisi Tembak Polisi

Menangis Bersama, Keluarga dan Tunangan Bharada E Terharu Dengar Permintaan Maaf dalam Pledoi Ichad

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rynecke Pudihang, ibu dari Richard Eliezer alias Bharada E menuturkan perasaan keluarga saat pertama kali mendengar sang putra membacakan pledoinya, Kamis (26/1/2023).

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

Ibu Bharada E Tersedu Memohon Keadilan

Rynecke Alma Pudihang menangis meratapi nasib putranya, Richard Eliezer alias Bharada E yang kini dituntut 12 tahun penjara.

Dilansir TribunWow.com, Rynecke dan sang suami Sunandag Junus Lumiu, menilai tuntutan tersebut tak adil dibanding jasa sang anak.

Rynecke pun memohon pertolongan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) karena merasa dirinya tak berdaya.

Baca juga: Keluarga Bharada E Menangis Terpukul atas Tuntutan 12 Tahun Penjara: Berharap Richard Kuat

Sebagaimana diketahui, Bharada E dituntut oleh jaksa 12 tahun penjara atas perannya sebagai eksekutor Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Tuntutan tersebut lebih berat dibanding terdakwa Putri Candrawathi yang diduga ikut serta sebagai aktor intelektual.

Namun, tuntutan Bharada E jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan otak pelaku Ferdy Sambo yang dituntut hukuman penjara seumur hidup.

Kolase potret Rynecke Alma Pudihang (kiri), dan putranya, Richard Eliezer alias Bharada E, Sabtu (21/1/2023). Rynecke menangis meminta bantuan agar Bharada E mendapatkan keadilan. (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Jokowi Kena Imbas Tuntutan 12 Tahun Bharada E, Instagram Diserbu hingga Reaksi Warga yang Ikut Tolak

Namun, kedua orangtua Bharada E menilai tuntutan pada putranya tersebut sungguh tidak adil.

Karenanya, sang ibu sembari menangis tersedu-sedu, sampai meminta pertolongan pada Presiden.

"Pertama-tama saya dengan bapaknya memohon kepada Bapak Presiden, kalau boleh Bapak Presiden yang sangat kami hormati, tolonglah anak kami, kami tidak bisa berbuat apa-apa," ungkap Rynecke dikutip KOMPASTV, Jumat (20/1/2023).

"Untuk menemui Bapak Presiden kami tidak bisa, tetapi semoga Bapak Presiden bisa mendengarkan suara hati kami berdua."

"Kami orang kecil, Bapak. Kami melihat tidak ada keadilan bagi anak kami," lanjutnya.

Menurut Rynecke, Bharada E begitu berjasa membantu penyidik mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

Karena keterangannya, akhirnya skenario Ferdy Sambo untuk menutupi kematian Brigadir J bisa terungkap.

Halaman
123