Martin lantas menanggapi adanya isu wanita ketiga dalam rumah tangga Ferdy Sambo.
Hal ini justru menguatkan dugaan bahwa Putri tengah haus kasih sayang sehingga berusaha merayu Brigadir J.
Setelah terjadi penolakan, istri mantan Kadiv Propam itu pun merekayasa aksi rudapaksa hingga menyebabkan kematian Brigadir J.
"Kalau ada wanita idaman lain (WIL), berarti hubungannya tidak harmonis antara suami dan istri," terang Martin.
"Ketika pergi ke Magelang dalam keadaan kesepian, mungkin karena dilihat Yosua baik sama Ibu PC, sehingga dia berpikir, 'Jangan-jangan dia naksir sama saya nih,"
"Kemudian dicobalah, ternyata persepsi Yosua beda, bukan seperti yang dibayangkan Putri, dan ditolak. Makanya saya bilang, cinta ditolak, tembakan bertindak," tandasnya.
Baca juga: Putri Candrawathi Selingkuh? Pengacara Brigadir J Yakin Istri Sambo Naksir Sepihak: Yosua Tidak Suka
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 18.45:
Ferdy Sambo Kalap setelah Ditipu Putri Candrawathi
Pakar hukum pidana Abdul Fickar Hadjar menyangsikan adanya motif terkait pelecehan seksual dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, Abdul menilai terdakwa Ferdy Sambo melakukan pembunuhan pada sang ajudan lantaran gelap mata.
Ia diduga tak terima setelah mendengar pengakuan Putri Candrawathi yang diduga berbohong.
Baca juga: Ngeri Lihat Hasil Tes Kebohongan Putri Candrawathi, Pakar: Keterangannya Hampir Tidak Ada yang Benar
Sebagaimana diketahui, Putri mengaku dirudapaksa Brigadir J dan mengalami kekerasan dengan dibanting 3 kali.
Insiden tersebut terjadi pada Kamis (7/7/2022) di Magelang, Jawa Tengah, sehari sebelum kematian Brigadir J.
Namun pengakuan ini diyakini hanya bualan apalagi setelah muncul tes poligraf Putri dengan skor minus 25 yang mengindikasikan adanya kebohongan mutlak.
Abdul pun menilai, Ferdy Sambo sebagai mantan jenderal bintang dua langsung kalap begitu mendengar cerita Putri.