"Saya sempat nanya ke Ibu, 'Ada apa Bu?', saya bilang gitu kan, 'Yosua sadis sekali sama Ibu, Yosua sadis sekali'," ucap Kuat Maruf seraya mengusap hidung.
Kemudian, Putri yang disebut gemetaran, mencari ponselnya dan menyuruh Kuat Maruf menelepon ajudan lain, yakni Ricky Rizal alias Bripka RR.
Namun belum selesai menunaikan tugas dari Putri, Kuat Maruf mengaku mendengar Brigadir J memanggil namanya.
"'Mana HP (Kata Putri Candrawathi), mana HP?', saya kasihkan HP Ibu yang ada di Kasur, Ibu megang HP tapi gemetaran tangan Ibu, 'Ini telepon Ricky, telepon Ricky'," beber Kuat Maruf.
"Saya ambil lagi HP-nya Ibu, saya baru nyari nama Ricky, baru R itu, ini almarhum Yosua manggil-manggil saya lagi, saya dengar."
Kemudian ia langsung menghampiri Brigadir J dan menanyakan apa yang terjadi pada Putri.
Anehnya, Brigadir J justru kabur yang langsung diteriaki oleh Kuat Maruf.
"Saya turun, saya tanyakan lagi (ke Yosua), sudah dekat saya tanyakan lagi, 'Om saya bilang begitu, Ibu lo apain?', akhirnya saya ngomong begitu, dia lari lagi, akhirnya saya teriak, sudah kamu jelasin saja ke Ricky deh," ungkap Kuat Maruf.
Sebagaimana diketahui, momen tersebut dikatakan terjadi setelah Brigadir J diduga melecehkan Putri.
Namun, insiden yang dikatakan menjadi motif Ferdy Sambo membunuh Brigadir J tersebut masih menjadi kontroversi.(TribunWow.com/Via)