Pilpres 2024

Berita Ganjar Pranowo - Koalisi PKB dan Gerindra Terancam Bubar jika Prabowo dan Ganjar Berpasangan?

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sepakat membangun kerjasama untuk menghadapi Pemilu 2024. Keduanya bertemu di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2022). Terbaru, kongsi Prabowo dan Cak Imin dikabarkan bisa bubar karena Ganjar, Rabu (23/11/2022).

TRIBUNWOW.COM - Muncul isu terkait sosok calon wakil presiden (cawapres) yang diusung mendamping Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres).

Dilansir TribunWow.com, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kian menjadi sorotan dari berbagai tokoh yang dijagokan.

Namun, hal ini justru menimbulkan reaksi negatif dari PKB yang sudah menyatakan berpartner dengan Partai Gerindra dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Baca juga: Pamer Foto Bareng Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto hingga Puan, Gibran: Makan Saja

Sebelumnya, santer dikabarkan bahwa Prabowo akan berpasangan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Namun, menyusul kabar bahwa Ganjar dan Prabowo menjadi pasangan baru yang digadang-gadang, koalisi Partai Gerindra dan PKB diklaim berada di ujung tanduk.

Bahkan saat ditemui di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (21/11/2022), Muhaimin mengklaim akan membentuk poros baru.

"Saya bikin komposisi lain (jika Prabowo-Ganjar berpasangan)," ujar Muhaimin dikutip Kompas.com, Rabu (23/11/2022).

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono seolah membenarkan bahwa nama Ganjar sempat dibahas internal partai.

Namun, Budi yang ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/11/2022) itu, memastikan Prabowo sendiri tidak pernah menyampaikan isu terkait koalisi dengan kader PDIP tersebut.

"Ya, namanya ide gagasan atau perdebatan antara siapa yang paling pas dengan siapa itu berjalan terus, dan saya belum dengar secara eksplisit, tapi mungkin ada saja yang membicarakan pasangan tertentu," terang Budi dikutip Kompas.com.

"(Tokoh-tokoh itu) tidak tertulis pada satu orang, tetapi lebih pada pembahasan yang masih terus berjalan," imbuhnya.

Kolase potret Prabowo Subianto (kiri) dan Ganjar Pranowo, Rabu (22/6/2022). (Instagram @prabowo, Kompas.com/Humas Pemprov Jateng)

Baca juga: Reaksi Spontan Prabowo Subianto saat Jokowi Minta Maaf dan Sebut sang Menhan akan Jadi Presiden

Menanggapi polemik tersebut, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai koalisi PKB dan Gerindra sudah diujung tanduk.

"Koalisi Gerindra-PKB hampir pasti bubar, akibat cinta bertepuk sebelah tangan," kata Umam pada Kompas.com, Selasa (22/11/2022).

Menurutnya, Muhaimin memiliki ambisi tersendiri setelah sempat didorong untuk menjadi capres oleh PKB.

Ia kemudian memilih legowo untuk menjadi cawapres berdampingan dengan Prabowo.

Namun, karena potensinya semakin mengecil untuk berpasangan dengan Prabowo, maka Muhaimin diduga kembali melakukan evaluasi atas koalisi dengan Gerindra.

"Prabowo dan Gerindra sendiri tampak tidak percaya dengan kapasitas Cak Imin dalam mendongkrak elektabilitasnya guna memenangkan kontestasi Pilpres 2024," beber Umam.

"Peluangnya menjadi cawapres kian mengecil dan posisinya seolah dipandang sebelah mata oleh teman koalisi," tandasnya.

Baca juga: Pengamat Sebut Ganjar Pranowo Bisa Jadi Kepikiran Omongan Jokowi soal Pilpres 2024 Jatah Prabowo

Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Masuk Prasyarat Ideal

Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sering memuncaki hasil survei simulasi Pilpres 2024.

Dilansir TribunWow.com, keduanya dinilai telah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melanjutkan program-programnya.

Pasalnya, dua nama tersebut disinyalir telah memenuhi prasyarat menjadi calon kandidat penerus Jokowi.

Baca juga: Pengamat Curiga PDIP Hanya Pura-pura Tindas Ganjar Pranowo demi 2024: Untuk Mendulang Simpati

Namun, sikap berbeda ditunjukkan Jokowi terhadap eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang pernah diturunkan saat menjabat menteri di eranya.

Diduga hal ini karena ada visi-misi yang berbeda antara Presiden dengan sosok Anies.

"Harus memenuhi dua variabel, yang pertama kenyamanan terhadap sosok-sosok yang kerjanya bagus, punya chemistry yang sama," beber Direktur Eksekutif Charta Politika sekaligus pengamat politik Yunarto Wijaya dikutip kanal YouTube tvOneNews, Minggu (6/11/2022).

"Yang kedua ada variabel lain ketika seseorang ingin mendukung, mengendorse, dia harus tahu peluang orang ini untuk menang atau tidak."

"Pada skala ini, kita tahu hanya dua nama yang memenuhi prasyarat minimal berdasarkan survei sekarang, hanya Mas Ganjar dan Pak Prabowo."

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Presiden RI Joko Widodo di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Sabtu (12/3/2022). (KOMPAS.com/pemprov jateng)

Baca juga: Beda Nasib dari Anies, Prabowo Disebut Selamat dari Hujatan karena Mesra dengan Jokowi dan Megawati

Sebelumnya, Yunarto sempat menilai bahwa persaingan Ganjar dan Prabowo akan berlangsung sengit.

"Kalau ditanya peluangnya Pak Prabowo (untuk menang pada Pilpres 2024) besar atau tidak, saya harus mengatakan, lawan terberat Pak Prabowo adalah Ganjar Pranowo," beber Yunarto, Kamis (11/8/2022).

Menurutnya, elektabilitas Prabowo bisa saja disalip oleh Ganjar yang masih leluasa meningkatkan pengenalan dirinya pada masyarakat.

Pasalnya, Prabowo merupakan negarawan yang sudah banyak dikenal sehingga ruang geraknya relatif kecil.

Sedangkan Ganjar dalam sejumlah survei di berbagai lembaga, cenderung memiliki elektabilitas yang makin meningkat seiring waktu.

"Artinya, peluang dari Ganjar untuk menaikkan elektabilitas masih jauh lebih besar dibandingkan Pak Prabowo yang tingkat pengenalannya sudah mentok dan ruang geraknya jauh lebih kecil," imbuh Yunarto.

Isu dukungan Jokowi pada Prabowo muncul dari penuturan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Ia mengklaim bahwa Jokowi telah memberi restu pada Prabowo untuk kembali berlaga di Pilpres 2024.

"Ya, Pak Prabowo pernah ditanya (oleh Presiden) maju, enggak? Dia bilang kalau Bapak mengizinkan. Dan ternyata, kan, diizinkan untuk maju," ucap Dasco, Kamis (11/8/2022).

Sementara itu, sinyal dukungan terhadap Ganjar muncul setelah acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Pro Jokowi (Projo) di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022).

Pertemuan ini juga dihadiri Ganjar yang sama-sama berasal dari Partai PDIP.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyinggung bahwa capres yang akan mereka dukung berada di Rakernas tersebut.(TribunWow.com/Via)

Baca Artikel Terkait Lainnya