TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diprediksi tak akan diusung sebagai capres oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dilansir TribunWow.com, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri justru disebut memiliki kecenderungan untuk merapat ke kubu Partai Gerindra.
Hal ini tak lain untuk mengamankan posisi putri Megawati, Puan Maharani untuk tampil sebagai calon wakil presiden dari Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo - Tegas Minta Relawan Tak Adu Domba Jokowi dengan PDIP: Tahan Diri
Selain itu, menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam, Megawati juga mempertimbangkan sikap Ganjar yang dinilai beberapa kali menunjukkan pembangkangan.
"Megawati tentu berpikir ulang, jika belum memegang kekuasaan ia (Ganjar) sudah offside berkali-kali maka saat kekuasaan ia pegang, ia bisa berlari meninggalkan mekanisme kontrol yang dijalankan di internal partai," terang Umam dikutip Kompas.com, Jumat (4/11/2022).
Meski Ganjar memiliki elektabilitas tinggi dan merajai sejumlah survei, namun hal ini tetap bukan jaminan ia akan mendapat kursi kandidat capres.
Alih-alih, Megawati bisa saja memilih berkoalisi dengan Gerindra dan PKB lantaran adanya perjanjian Batu Tulis dengan Prabowo pada 2009 lalu.
"Besar kemungkinan PDIP akan memveto Gerindra untuk mengunci posisi calon wakil presiden. Maka wacana tentang komposisi Prabowo-Puan kembali relevan dan layak diperhitungkan," imbuhnya.
Di sisi lain, Pengamat politik mencurigai imej Ganjar yang terkesan dikucilkan oleh PDIP sebenarnya masih bagian dari skenario PDIP tersebut.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menduga skenario ini dilakukan demi mendulang simpati masyarakat.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Dedi menduga PDIP saat ini tengah menjalankan skenario menaikkan daya tawar Ganjar.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Jelang Pilpres 2024, Ganjar dan Anies Baswedan Hampir Miliki Nasib yang Sama
“Artinya, Ganjar sengaja diperankan sebagai kader yang tertindas untuk kemudian mendulang simpati," kata Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (2/11/2022).
"Jadi, ini satu rangkaian panjang yang memang sejak awal PDIP telah membangun nama besar Ganjar dengan berbagai opini,” ungkap Dedi.
Menurut Dedi, skenario ini mirip saat PDIP mengusung Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden RI dulu.
“Hematnya, PDIP dan Ganjar, sama-sama sedang membangun narasi untuk menyiapkan Ganjar di Pilpres 2024," kata Dedi.