Pilpres 2024

Berita Ganjar Pranowo: Survei Membuktikan Ganjar Makin Populer Jadi Capres 2024 saat Dikucilkan PDIP

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menggelar rapat bersama Forkopimda se-Jateng, September 2022.

TRIBUNWOW.COM - Memeroleh suara sebesar 31,3 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi capres 2024 dengan elektabilitas tertinggi berdasarkan survei Charta Politika.

Fenomena populernya Ganjar Pranowo disebut mulai terjadi sejak pertengahan 2021 karena kejadian tertentu.

Dikutip TribunWow dari tvonenews, kesimpulan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.

Baca juga: Berita Ridwan Kamil: Dipasangkan dengan Ganjar Pranowo dan Digadang Jadi Cawapres 2024 Versi Survei

Yunarto menjelaskan pada 2021 akhir sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat menjadi capres yang paling populer sebelum akhrinya disalip Ganjar.

"Dalam empat bulan terakhir Mas Ganjar berada di peringkat 1," kata Yunarto.

Yunarto menceritakan, saat 'dikucilkan' oleh PDIP, nama Ganjar justru semakin populer.

"Saat itu ada peristiwa perbedaan pendapat di internal PDIP," jelas Yunarto.

Yunarto mengungkit pada saat tahun 2021 lalu, Ganjar tidak mendapat undangan dari DPD PDIP Jateng dalam acara temu kader PDIP yang dihadiri oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Di titik itu suara Mas Ganjar naik," kata Yunarto.

Yunarto menyampaikan, sampai saat ini terdapat dua nama yang kecil kemungkinannya untuk maju di pilpres 2024 yakni Ganjar yang memiliki saingan di internal PDIP dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang masih independen.

Sebagai informasi, Ganjar menduduki peringkat satu dan mengalahkan nama besar lainnya dalam survei yang digelar lembaga Charta Politika pada bulan September 2022.

Hasil survei ini dibagikan melalui laman chartapolitika.com dengan judul 'Hasil Rilis Survei Nasional Kondisi Sosial Politik dan Peta Elektoral Pasca Kenaikan Harga BBM'.

Dalam keterangannya, pihak Charta Politika merinci waktu survei serta para responden yang berasal dari berbagai provinsi.

"Survei dilakukan pada tanggal 6 – 13 September 2022, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 1220 responden, yang tersebar di 34 Provinsi," bunyi keterangan tersebut.

"Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ±(2.82 persen) pada tingkat kepercayaan 95 persen."

Halaman
123