Namun, kebanggaan keluarganya itu, justru dengan kejam dirampas oleh Ferdy Sambo.
"Kasihan anakku itu, jeritan tangisan anakku itu tidak akan terlupakan dari hati seorang ibu, yang bersusah payah, melahirkan, membesarkan anakku menjadi anak kebanggaan buat kami, yang sudah Bapak hancurkan harapanku dan harapan anakku," isak Rosti.
Tangisnya semakin keras membeberkan betapa baiknya sang anak ketika bekerja di rantau.
Menurut Rosti, Brigadir J sama sekali tak pernah membagikan keluh kesahnya pada keluarga.
Lantaran tak ingin membuat keluarga khawatir, Brigadir J selalu menceritakan hal yang baik dan menutupi masalahnya.
"Tidak pernah mengeluh pun sebesar apa tugasnya, tidak pernah bercerita atas apa yang kurang dan selalu mengabari yang baik," tandasnya.
Seruan pilu Rosti turut membuat ruang sidang dipenuhi isakan tangis para hadirin.
Terlihat di belakang Rosti, sejumlah wanita yang menyaksikan jalannya sidah mengusap air mata mereka.
Bahkan beberapa pria di antaranya tak kuasa menyembunyikan emosi mereka dan menundukkan kepala.
Sementara Ferdy Sambo hanya diam dengan wajah tanpa ekspresi, sedangkan istrinya, Putri Candrawathi, tampak menangis dan menunduk.(TribunWow.com/Via)