TRIBUNWOW.COM - Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengungkapkan peran terdakwa Baiquni Wibowo dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Dilansir Tribunnews.com, JPU menyebut terdakwa Baiquni Wibowo diminta melakukan copy dan melihat isi DVR CCTV.
Hal ini disampaikan JPU dalam sidang perdana perkara perintangan penyidikan atau obstruction of justice terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Jawab Eksepsi PC, JPU Buat 4 Permintaan: Minta Hakim Tolak Nota Keberatan hingga Tetap Tahan Putri
JPU mengatakan bahwa Ferdy Sambo khawatir terkait perkembangan kasus pembunuhan yang terjadi di rumahnya.
Oleh karena itu, ia pun memanggil Chuck Putranto untuk bertemu dengannya.
"Begitu khawatir dan gelisahnya saksi Ferdy Sambo atas perbuatan penembakan yang terjadi pada 8 Juli 2022 di rumahnya Komplek Perumahan Polri Duren Tiga. Maka pada hari Selasa sekira pukul 17.00 WIB saksi Ferdy Sambo menghubungi saksi Chuck Putranto agar datang ke Komplek Perumahan Polri Duren Tiga," kata Jaksa Penuntut Umum.
Baca juga: Sebut Ferdy Sambo Sangat Keterlaluan soal Kasus Brigadir J, Soleman B Ponto: Tuhan pun Dia Bohongi
Selanjutnya, pada pukul 20.30 WIB, Chuck Putranto menghubungi terdakwa Baiquni Wibowo agar datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan maksud untuk meng-copy dan melihat isi DVR CCTV.
"Dan setelah keduanya bertemu, saksi Chuck Putranto menyampaikan 'Beq, tolong copy dan lihat isinya', dan oleh terdakwa Baiquni Wibowo sempat menanyakan kepada saksi Chuck Putranto 'nggak apa-apa nih?'," jelas Jaksa Penuntut Umum.
JPU kemudian kembali menjelaskan bahwa Chuck Putranto menjawab 'kemarin saya sudah dimarahi, ini perintah Kadiv Propam'.
Selanjutnya, Chuck Putranto menyerahkan kunci mobilnya kepada terdakwa Baiquni Wibowo untuk mengambil DVR CCTV yang disimpan di mobilnya.
"Bahwa perbuatan terdakwa Baiquni Wibowo yang meng-copy isi DVR tersebut merupakan barang bukti petunjuk tindak pidana tanpa surat tugas dan bukan dalam kegiatan penyelidikan dan penyidikan adalah perbuatan yang tidak sah atau melawan hukum, namun tetap terdakwa Baiquni Wibowo tetap lakukan," papar Jaksa Penuntut Umum.
Selain Baiquni Wibowo, sidang terkait perkara obstruction of justice juga mengagendakan 5 terdakwa lainnya yakni terdakwa Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Irfan Widyanto, Chuck Putranto serta Arif Rachman Arifin.
Sidang dengan agenda pembacaan dakwaan ini dibagi dalam 2 sesi.
Sebelumnya, sidang perdana kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J juga telah digelar pada Senin (17/10/2022) kemarin, yang mengagendakan pembacaan dakwaan untuk tersangka Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, serta ajudan mereka Bripka Ricky Rizal dan Asisten Rumah Tangga (ART) Kuat Maruf.
Baca juga: Eks Hakim MA Komentari Sikap Terdakwa Obstruction of Justice Kompak Ngaku Hanya Ikuti Perintah Sambo
Kemudian pada Selasa (18/10/2022), terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E menjalani sidang perdananya sebagai Justice Collaborator dengan agenda pembacaan dakwaan.