Konflik Rusia Vs Ukraina
Terapkan Darurat Militer di Wilayah Jajahan, Putin Disindir Biden Sengaja Brutal ke Warga Ukraina
Presiden AS Joe Biden menilai Putin sedang dalam kondisi putus asa sehingga memutuskan menerapkan darurat militer di wilayah jajahan mereka.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan status darurat militer di empat wilayah di Ukraina yang saat ini merupakan daerah jajahan Rusia.
Pengumuman kebijakan darurat militer ini disampaikan oleh Putin pada Rabu (19/10/2022).
Dikutip TribunWow dari skynews, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melihat Putin saat ini sedang dalam kondisi terdesak sehingga mengeluarkan kebijakan deklarasi militer.
Baca juga: Komandan Baru Rusia Sebut Pasukan Moskwa Tertekan di Ukraina Selatan: Situasi Tegang dan Sulit
"Saya rasa Vladimir Putin sedang menemukan dirinya berada dalam posisi yang sangat sulit," jelas Biden.
Biden menyebut Putin sudah kehabisan akal sehingga sengaja bertindak brutal terhadap warga Ukraina di wilayah jajahan dengan harapan agar Ukraina menyerah.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berpesan kepada warga Ukraina yang berada di wilayah jajahan Rusia untuk kabur menghindari wajib militer pasukan Rusia.
Zelensky berpesan kepada warga Ukraina yang dipaksa berperang untuk melepaskan senjata mereka dan kabur pergi ke pasukan militer Ukraina.
Sebelumnya diberitakan, Putin mengumumkan darurat militer di empat wilayah Ukraina yang dicaploknya, Rabu (19/10/2022).
Dilansir TribunWow.com, pemberlakukan tersebut diputuskan lantaran militer Rusia terus terdesak secara signifikan oleh pasukan Ukraina.
Empat wilayah yang diberlakukan darurat militer tersebut antara lain Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson di Ukraina.
Baca juga: Mengaku Tak Menyesal, Putin Membantah Tujuan Perang Rusia adalah untuk Menghancurkan Ukraina
Pernyataan tersebut diumumkan Putin dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia yang disiarkan televisi Rusia, Rabu (19/10/2022).
"Saya menandatangani dekrit untuk memberlakukan darurat militer di empat wilayah Federasi Rusia ini," kata Putin, dikutip The Moscow Times.
Dalam pidatonya, Putin menuding Ukraina telah menolak negosiasi dan hasil referendum yang diadakan Rusia.
Secara terang-terangan, ia juga menyebut pemerintah Kyiv telah mengirim pasukan sabotase dan menuduh Ukraina menggunakan 'metode teroris'.
Putin mengklaim Moskow telah menggagalkan serangan lain setelah jembatan Krimea menjadi sasaran di antaranya adalah serangan di fasilitas tenaga nuklir Rusia.