Konflik Rusia Vs Ukraina

Pakar Pertahanan di Inggris Prediksi Konflik Rusia dan Ukraina akan Berlangsung hingga 50 Tahun

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret sebuah taman di Ukraina menjadi target serangan misil Rusia pada Senin (10/10/2022). Terbaru, pakar pertahanan asal Inggris memprediksi perang akan terus terjadi hingga puluhan tahun ke depan yang diselingi gencatan senjata namun tak bertahan lama.

"Satu-satunya taktik Putin adalah teror di kota-kota Ukraina yang damai, tetapi dia tidak akan menghancurkan Ukraina. Ini juga tanggapannya kepada semua penolong yang ingin berbicara dengannya tentang perdamaian: Putin adalah teroris yang berbicara dengan rudal," tulis Kuleba.

Walikota Kyiv Vitali Klitschko memposting di media sosial membeberkan mengenai serangan di kotanya.

Ia mengatakan bawa sejumlah distrik sekitar Kyiv juga mengalami serangan sementara beberapa bangunan penting ikut hancur.

"Ibukota sedang diserang oleh teroris Rusia! Rudal menghantam benda-benda di pusat kota (di distrik Shevchenkivskyi) dan di distrik Solomyanskyi. Sirene serangan udara berbunyi, dan oleh karena itu ancaman terus berlanjut," tulis Klitschko.

"Jalan-jalan pusat Kyiv telah diblokir oleh petugas penegak hukum, layanan penyelamatan sedang bekerja."

Menurut Jenderal Valeriy Zaluzhnyi, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, pasukan nasional telah menembak jatuh setidaknya 41 rudal yang ditembakkan ke Ukraina oleh Rusia.

“Pagi ini, 75 rudal diluncurkan. 41 dari mereka dinetralisir oleh pertahanan udara kami,” tulis Zaluzhnyi di Twitter.

Baca juga: Ditanya kenapa Anaknya Tidak Ikut Perangi Rusia, Diplomat Ukraina Ngamuk Maki-maki Politisi Jerman

Ledakan Terjadi di Dekat Kantor Zelensky

Beberapa ledakan besar dilaporkan terdengar di Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Dilansir TribunWow.com, bahkan penyerangan tersebut menyasar lokasi di dekat kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Peristiwa ini terjadi sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas ledakan di Krimea.

Baca juga: Viral Video Tentara Rusia Tertawa Diberi Pembalut oleh Pemerintah sebagai Bekal Perang di Ukraina

Seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (10/10/2022), kabar ini dibagikan oleh wali kota Kyiv, Vitali Klitschko di akun Telegramnya.

“Beberapa ledakan di distrik Shevchenkivskyi, di pusat kota,” tulis Vitali Klitschko.

"Detailnya menyusul," katanya.

Diketahui, distrik tersebut merupakan area luas di tengah Kyiv di mana berdiri bangunan bersejarah tua dan kantor-kantor pemerintahan.

Adapun ledakan itu terjadi sekitar pukul 08.15 waktu setempat (05.15 GMT), dengan sirene serangan udara terdengar di ibukota Ukraina lebih dari satu jam sebelum ledakan.

BBC melaporkan rudal-rudal itu menghantam lebih banyak di daerah pusat daripada serangan Rusia di awal perang.

Rekaman langsung di BBC sebelumnya menunjukkan rudal melintasi langit sebelum menabrak sebuah gedung.

Kondisi pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Kiev/Kyiv, Ukraina yang diserang misil Rusia, pada Senin (27/6/2022). (YouTube The Telegraph)

Baca juga: Rahasia Ukraina Terbongkar, Hacker Rusia Publikasikan Ribuan Identitas Agen Intelijen Kiev

Pejabat Ukraina melaporkan salah satu rudal jatuh di Jalan Vladimirsky, dekat kantor Zelensky.

Seorang juru bicara Layanan Darurat Negara mengatakan kepada penyiar publik Suspilne bahwa beberapa ledakan mengguncang ibukota Ukraina yang menyebabkan kematian dan cedera.

Lesia Vasylenko, anggota parlemen Ukraina, memposting foto di Twitter yang menunjukkan bahwa setidaknya satu ledakan terjadi di dekat gedung utama Universitas Nasional Kyiv di pusat Kyiv.

Layanan darurat di Kyiv mengatakan jumlah korban tidak diketahui, sementara tim penyelamat masih bekerja di berbagai lokasi.

Ledakan itu adalah yang pertama di ibu kota sejak berbulan-bulan invasi setelah fokus perang bergeser ke wilayah timur Ukraina.

Ledakan itu terjadi setelah serangan semalam di Dnipro dan Zaporizhzhia.

Dan insiden ini terjadi hanya sehari setelah Putin menuduh Ukraina melakukan terorisme dengan meledakan Jembatan Krimea.

Jembatan Kerch sepanjang 12 mil rusak parah setelah sebuah truk dilaporkan meledak, menewaskan tiga orang.

Ledakan memalukan jembatan telah menyebabkan pejabat Rusia marah menyerukan pemogokan di kota-kota besar.

Para pejabat Barat percaya bahwa pemimpin Rusia sekarang akan membalas dendam atas ledakan itu dan khawatir terjadi perang nuklir.

Sebagai informasi, Putin tengah mendapat tekanan yang meningkat setelah mengalami serangkaian kemunduran militer dalam beberapa pekan terakhir.

Terlihat dari sikapnya yang terus merombak kepemimpinan militernya, menunjuk seorang jenderal baru untuk memimpin perang.

Pasalnya, ribuan tentara Rusia dilaporkan sudah mundur dari daerah garis depan di wilayah timur Luhansk dalam beberapa hari terakhir.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina