Selain itu infrastruktur pengelolaan energi juga menjadi target serangan Rusia.
Rusia mengklaim seluruh serangannya berhasil mencapai target.
Wali Kota Lvov di barat Ukraina, Andrey Sadovoy melaporkan kotanya mengalami mati listrik akibat serangan Rusia.
"Sebuah misil menghantam sebuah infrastruktur penting," ujar Andrey.
Baca juga: Warga Rusia Pro Perang Rayakan Serangan Misil ke Ukraina, Ada yang Joget hingga Kadyrov Ngaku Senang
Di wilayah Vinnitsa di tengah Ukraina, Kepala Administrasi Sergey Borzov melaporkan adanya serangan drone di sebuah stasiun energi lokal.
Total ada 19 orang tewas dan 105 warga luka-luka akibat serangan misil Rusia yang menghujani beberapa wilayah di Ukraina, mulai dari Kyiv/Kiev, Kharkiv, Dnipro, Lviv, Sumy, Zaporizhzhia, dan beberapa daerah lainnya.
Seluruh serangan itu terjadi sekaligus pada hari Senin (10/10/2022).
Dikutip TribunWow dari skynews, khusus Kyiv, diketahui Rusia terakhir kali meyerang Ibu Kota Ukraina terjadi pada Juni 2022 lalu.
Baca juga: Khawatir Dunia Kiamat Gara-gara Perang Dunia III, Trump Minta Ukraina dan Rusia Segera Damai
Total ada 45 bangunan warga sipil yang menjadi korban serangan Rusia tersebut.
Serangan tersebut menghancurkan 3 sekolah, 1 Taman Kanak-kanak (TK), 5 fasilitas kesehatan, hingga 2 bangunan administrasi.
Pada Selasa (11/10/2022), sirine serangan udara berbunyi serentak di seluruh wilayah di Ukraina.
Terdata ada 84 misil yang diluncurkan oleh pasukan militer Rusia.
Sementara itu, stasiun televisi milik pemerintah Rusia menjelaskan bahwa serangan yang terjadi di Kyiv disebabkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina.
Diketahui di Kyiv, serangan terjadi di jantung pusat kota yang sibuk selama jam sibuk di pagi hari.
Tubuh seorang pria dengan celana jins tergeletak di sebuah jalan di persimpangan utama, dikelilingi oleh mobil-mobil yang menyala-nyala.