TRIBUNWOW.COM - Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah menyeret sejumlah polisi dari berbagai pangkat dan divisi.
Dilansir TribunWow.com, terkait hal ini, Kapolri Listyo Sigit Prabowo dengan berani mencopot sejumlah pejabat polri termasuk Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang kini menjadi tersangka.
Menurut ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santosa, kasus ini menjadi ujian bagi Kapolri.
Baca juga: Lega Laporan Pelecehan Brigadir J Dihentikan, Penasihat Kapolri: Dulu Ditangani Penyidik Siluman
Selain itu, martabat Polri hingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi dipertaruhkan dalam kasus ini.
"Sebetulnya kasus ini ujian daripada kapasitas, kapabilitas, dan kualitas Pak Kapolri sebagai pimpinan," kata Sugeng dikutip dari kanal YouTube Narasi Newsroom, Jumat (12/8/2022).
"Kalau kasus ini tidak ditangani seturut penemuan keadilan buat Brigadir Yosua, masyarakat tidak akan percaya pada Polri."
Sugeng mengakui bahwa Listyo Sigit sudah menunjukkan kompetensi dan komitmennya untuk mengungkap kasus.
Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat mendukung timsus bentukan Kapolri.
Pasalnya, Sugeng menduga ada suatu usaha untuk menjatuhkan timsus dan menghalangi upaya pengungkapan kasus.
"Yang kedua Pak Kapolri sudah menunjukkan satu kehendak untuk membuka kasus ini. Tapi kita tetap harus tetap kawal kasus ini," lanjutnya.
Baca juga: Kapolri Lakukan Pembersihan Buntut Kasus Brigadir J, 56 Polisi Diperiksa, 11 Pejabat Polri Diamankan
Dengan lantang, Sugeng kemudian memberikan peringatan kepada Listyo Sigit terkait adanya sindikat mafia yang bergerak di dalam tubuh Polri.
Komplotan yang diduga melibatkan Satgasus pimpinan Ferdy Sambo tersebut dinilai perlu untuk didalami dan diungkap keberadaannya.
"Pak Kapolri, ini serius Pak Kapolri. Ada geng mafia di institusi anda. Dibuktikan dengan 31 orang yang sukarela memilih masuk jurang," tegas Sugeng.
"Jadi harus didalami ini ada apa, Pak Kapolri," imbuhnya.
Sugeng berpesan, dengan terungkapnya pelanggaran oleh sejumlah polisi bawahan Ferdy Sambo, maka perlu adanya pembenahan internal Polri.