Pilpres 2024

Dianggap Sebagian Pendukungnya Pengkhianat, Ini Kelemahan Prabowo Subianto jika Jadi Capres 2024

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto didampingi Amien Rais menyampaikan pidato politiknya di hadapan para pendukungnya dalam acara Syukuran Kemenangan Indonesia di Kartanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). Terbaru, jika nanti maju di pilpres 2024 sebagai capres, Prabowo disebut akan memiliki kelemahan sebab telah dianggap oleh sebagian pendukungnya sebagai pengkhianat karena masuk ke pemerintahan Presiden Jokowi.

"Kita lihat ya sosok yang lain. Pak Sandi, itu kan kalau nggak salah ketika PM Australia ke sini, itu kan juga yang diberi kehormatan untuk menyambut langsung. Nah, itu sebetulnya tanda-tanda zaman lah," terang Arsul.

Baca juga: Duet Bareng Jokowi, Anies hingga Puan, Ini Kemungkinan Pendamping Prabowo di Pilpres 2024

Pada Agustus 2022 ini Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mengumumkan maju sebagai calon presiden 2024.

Namun masih belum diketahui siapa sosok yang akan mendampingi Prabowo Subianto nanti meskipun sejumlah survei dan pengamat telah menyebutkan beberapa nama yang potensial menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2024.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, berdasarkan pengamatan ahli, Prabowo Subianto kemungkinan akan mencari pendamping dari daerah Jawa Timur.

Prediksi ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam.

Umam mengungkit bagaimana Prabowo kalah telak di Jatim dalam pemilu 2014 dan 2019 lalu saat melawan Joko Widodo (Jokowi).

"Kebutuhan utama Gerindra sebenarnya adalah penguasaan basis elektoral Jawa Timur sebagai penentu kemenangan dalam Pilpres," kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022).

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam. dua tokoh yang kemungkinan akan menjadi pendamping Prabowo adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa. (Kolase youtube kompastv, YouTube tvOnenews, dan Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

Umam melanjutkan, selain berasal dari Jatim, Prabowo akan mencari pendamping yang mewakili suara Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Umam dua tokoh yang kemungkinan akan menjadi pendamping Prabowo adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa.

Namun Umam meyakini Gerindra akan lebih condong menggandeng Khofifah karena lebih merepresentasikan para loyalis NU, khususnya kalangan ibu-ibu.

Kriteria Pasangan Prabowo

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPC Gerindra Kota Solo, Ardianto Kuswinarno enggan memberikan penjelasan detail soal sosok pendamping Prabowo.

"Kalau bicara pasangan saya selaku kader saya tidak bisa menyampaikan di sini, karena pasangan perlu pembahasan sangat panjang, biar rekan-rekan DPP yang menggodog," ungkapnya.

Ia menyampaikan penilaiannya mengenai kriteria yang sekiranya harus dimiliki pasangan Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan ucapan selamat kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disaksikan Wakil Gubernur Sandiaga Uno saat pelantikan, di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017). Presiden Joko Widodo melantik Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Sandiaga Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022. Terbaru, Prabowo dan Anies sama-sama menjadi sosok yang memiliki elektabilitas tinggi dalam Pilpres 2024. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca juga: Bukan Ganjar dan Prabowo, Elektabilitas Anies di 2024 Paling Kuat saat Duet dengan Sosok Ini

Halaman
1234