Menduduki dua kota ini akan memberi Moskow kendali atas seluruh Luhansk, memungkinkan Rusia untuk menekan lebih jauh ke Donbas.
"Tentara Rusia hanya menghancurkan segalanya di Lysychansk," kata Sergiy Gaiday, gubernur wilayah Luhansk melalui Telegram.
"Benar-benar neraka di luar sana."
"Prajurit kami memegang posisi mereka dan akan terus bertahan selama diperlukan," tambahnya.
Separatis pro-Rusia mengklaim mereka sudah berada dekat dengan sekitar Lysychansk dan Severodonetsk.
"Selama beberapa hari terakhir, pekerjaan besar telah dicapai," ucap Andrei Marochko, seorang perwira di tentara separatis Luhansk, mengatakan kepada televisi pemerintah Rusia.
Baca juga: Murka Aset Rusia yang Dibekukan akan Diberikan ke Ukraina, Menlu Putin Kecam Pejabat Uni Eropa
Rusia Nilai Ukraina Tak Pantas Gabung Uni Eropa
Mendapat dukungan dari sejumlah pimpinan Uni Eropa, Ukraina saat ini tinggal menunggu keputusan sebelum resmi menjadi anggota Uni Eropa (UE).
Komisi Eropa diketahui telah memberikan rekomendasi untuk memberikan status kandidat kepada Kyiv di aliansi UE.
Dikutip TribunWow.com dari aljazeera.com, sementara itu seorang pejabat di Rusia justru menilai Ukraina tidak pantas bergabung dengan Uni Eropa.
Baca juga: Zelensky Peringatkan Rusia akan Semakin Brutal Serang Ukraina karena Alasan Ini: Jelas Sekali
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Parlemen Rusia, Viacheslav Volodin.
Volodin menyebut terjadi korupsi besar-besaran di Ukraina, kasus kriminal merajalela, oligarki berkuasa hingga kondisi ekonomi hancur.
"Eropa memahami ini dengan sangat baik," ujar Volodin.
Menurut keterangan Volodin, Uni Eropa siap memberikan Ukraina status kandidat karena Amerika Serikat (AS) dan Belgia ingin konflik terus berlangsung.
"Besok minggu bersejarah dimulai. Ada beberapa keputusan yang menentukan untuk Ukraina," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dalam pidato video rutin pada Minggu malam, (19/6/2022).