Orang-orang Ukraina berjuang dengan tekad yang keras sementara ala bantuan terus dikirim ke dalam pertempuran.
Sebuah sumber militer di Brigade ke-57 memberi informasi bahwa salah satu unit mereka dengan total 240 orang hanya tinggal sekitar 140 orang di mana sisanya terbunuh, terluka, dan ditangkap.
Menurut Zelensky dalam videonya, Rusia bisa membunuh hingga 100 tentara Ukraina sehari di Donbas.
Berada tidak jauh dari Severodonetsk, Bakhmut adalah kota yang perlahan dimakan perang.
Kian hari, perang yang awalnya berada jauh dari kota tersebut semakin mendekat.
Berdiri di depan rumahnya yang rusak, seorang pria berusia 40-an bernama Mitri menunjukkan pembangkangan, ketakutan dan frustrasi.
Dia tidak tahu apa yang diharapkan di kotanya.
"Saya bukan Nostradamus. Mengapa Putin menyerang? Ini semua permainan politik," kata Mitri.
Mitri mengatakan, pendahulu Zelensky, Petro Poroshenko, pasti sudah mencapai kesepakatan gencatan senjata sekarang.
"Setidaknya ada perdamaian sebelumnya, mereka bernegosiasi. Kasihan orang yang meninggal, para tentara. Ini sungguh memaluka," imbuhnya.
Mitri menjatuhkan kesalahan pada Zelensky yang dinilai telah melewatkan sebuah kesempatan.
Ia mengangkat bahu dan mengisap rokoknya dengan marah ketika ditanya apakah dia akan menerima kesepakatan yang memungkinkan Rusia untuk mengendalikan semua wilayah Donbas.
"Saya tidak tahu. Apa yang bisa mengubah saya? Yang utama adalah tetap hidup. Ini baru permulaan, semuanya masih akan datang. Jika kita bertahan, kita akan lihat bagaimana kelanjutannya," tutur Mitri.(TribunWow.com/Anung/Via)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina